BICARAINDONESIA-Jakarta : Sebanyak 1.000 karyawan perusahaan otomotif Amerika Serikat (AS), General Motors (GM) terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). PHK itu dilakukan kepada karyawan secara global di divisi perangkat lunak dan layanan. Pengurangan karyawan ini dilakukan setelah adanya peninjauan untuk merampingkan operasi di unit tersebut.
Pengurangan karyawan tersebut termasuk sekitar 600 pekerja di kampus teknologi GM di dekat Detroit. PHK tersebut terjadi kurang dari enam bulan setelah pergantian kepemimpinan yang mengawasi operasi, termasuk mantan eksekutif Apple, Mike Abbott yang meninggalkan GM karena alasan kesehatan.
“Saat kita membangun masa depan GM, kita harus menyederhanakan kecepatan dan keunggulan, membuat pilihan yang berani, dan memprioritaskan investasi yang akan memberikan dampak terbesar,” ungkap juru bicara GM dikutip dari CNBC, Selasa (20/8/2024).
“Akibatnya, kami mengurangi tim tertentu dalam organisasi perangkat lunak dan layanan. Kami berterima kasih kepada mereka yang membantu membangun landasan kuat yang menempatkan GM untuk memimpin di masa depan,” sambung dia.
GM menolak untuk mengungkapkan jumlah keseluruhan karyawan yang di-PHK. Namun, seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengonfirmasi bahwa lebih dari 1.000 karyawan akan diberhentikan, termasuk 600 di Warren, Michigan.
PHK tersebut mewakili sekitar 1,3% dari 76.000 tenaga kerja perusahaan secara global pada akhir tahun lalu. Jumlah tersebut termasuk sekitar 53.000 karyawan di AS.