BICARAINDONESIA-Jakarta : Perayaan Tahun Baru Imlek di California, Ameriksa Serikat (AS) berakhir mencekam setelah seorang pria bernama Huu Can Tran (72) melakukan penembakan massal di Star Ballroom Dance Studio di Monterey Park. Penembakan maut itu akibatnya menewaskan 10 orang.
Penembakan massal itu terjadi pada Sabtu (21/1/2023), sekira pukul 22.22 waktu setempat, saat orang keluar untuk merayakan Imlek. Seorang saksi yang enggan disebutkan namanya melihat saat Tran masuk ke studio dansa itu.
Tran tanpa berkata apa-apa, kemudian melepaskan tembakan ke ruang dansa di saat warga tengah menari. Saksi menambahkan bahwa pria lansia itu berjalan berkeliling ruangan dan kembali menembak beberapa korban.
“Saya baru saja melihatnya, menembak, memegang pistol, jadi saya lari… dan saya bersembunyi,” kata saksi, dikutip dari detik.
Sementara, seorang siswa tari bernama Grace mengaku mulanya mendengar suara letusan yang mirip kembang api. Dia kemudian melihat orang-orang berjatuhan dan berlindung di bawah meja.
“Tidak ada yang berani melarikan diri – kami semua turun ke tanah, bersembunyi di mana pun kami bisa,” katanya.
“Tidak ada yang bisa keluar,” sambung Grace.
Lebih lanjuut, Grace mengatakan bahwa seorang pria yang dia panggil ‘Ma laoban’ – ‘Bos Ma’ – berada di dekat pintu masuk dan tampaknya menjadi orang pertama yang ditembak. Ada dua orang lain yang berada di sebelahnya jatuh saat lima atau enam tembakan dilepaskan secara beruntun.
“Ia sempat kehabisan peluru dan kemudian pergi,” kata Grace.
Namun, beberapa saat kemudian Tran kembali lagi dan melepaskan teror lagi ke ruang dansa hingga menewaskan 10 orang dan melukai beberapa lainnya. Penembakan massal itu, kata Grace, berlangsung sekitar lima menit.
“Aku melihatnya, tapi aku jauh (dari tersangka) dan lampu redup. Saya tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas,” ungkap Grace.