BICARAINDONESIA-California : Sejumlah rentetan badai melanda wilayah California, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu belakangan. Sedikitnya, 17 orang dilaporkan tewas dan puluhan ribu orang lainnya harus segera dievakuasi.
Kantor berita AFP, Rabu (11/1/2023), melansir, hujan deras terus mengguyur negara bagian di barat AS dan memicu banjir bandang. Hingga sejumlah ruas jalan raya utama ditutup, pepohonan tumbang, dan menyapu para pengemudi serta penumpangnya. Lebih banyak hujan dan salju diperkirakan akan mengguyur negara bagian paling padat di AS tersebut.
Situs pelacakan Poweroutage.us merilis data sekitar 110.000 rumah dan pusat bisnis di California tidak mendapatkan aliran listrik pada Selasa (10/1/2023) waktu setempat.
Prakiraan Badan Cuaca Nasional (NSW) menyebut bahwa badai masih akan melanda negara bagian itu. Dengan curah hujan mencapai tujuh inci (18 centimeter), kemungkinan turun di wilayah California bagian utara pada Rabu (11/1/2023) waktu setempat dan salju setebal beberapa kaki di area pegunungan Sierra Nevada.
NWS menggambarkan kondisi cuaca yang disebutnya sebagai ‘serangan tiada akhir akibat peristiwa sungai atmosfer’ itu sebagai badai terkuat sejak tahun 2005.
Gubernur California Gavin Newsom menyatakan, sedikitnya 34.000 orang telah diimbau untuk mengungsi, dengan banyak bahaya diperkirakan bisa terjadi. “Faktanya, kita belum keluar dari situasi bahaya; kita memperkirakan badai ini akan berlanjut setidaknya sampai tanggal 18 bulan ini,” ucapnya.
“Kita sekarang mendapati 17 kematian yang dikonfirmasi dan saya menggarisbawahi ‘dikonfirmasi’ secara tragis,” ungkap Newsom.
Editor: Rizki Audina/*