x

2 Guru Gugur Ditembak Mati KKB di Papua, Nadiem Makarim Berduka

2 minutes reading
Wednesday, 14 Apr 2021 16:51 0 219 admin

BICARAINDONESIA-Jakarta : Mendikbud Nadiem Makarim mengaku kehilangan atas gugurnya dua guru hebat di tanah Papua. Kedua guru itu adalah Yonatan Randen, guru di SMPN 1 Julokoma dan Oktavianus Rayo, guru Sekolah Dasar (SD).

“PGRI Berduka. Turut berbelasungkawa atas gugurnya dua guru hebat dalam menjalankan tugas di Distrik Beoga, Papua,” ujar Nadiem melansir laman resmi Instagramnya @nadiemmakarim, Rabu (14/4/2021).

Dia mengucapkan terima kasih atas pengabdian kedua guru tersebut untuk pendidikan Indonesia.

Seperti diketahui, dua guru di tanah Papua tewas, akibat keberingasan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Selain kedua guru yang menjadi sasaran penembakan, Kepala Sekolah SMPN 1 Julukoma Junedia Arung Salele juga sempat diculik anggota KKB.

Gugurnya dua guru di tanah Papua juga direspon oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Organisasi itu mengutuk keras atas penembakan yang menyebabkan dua orang guru tewas oleh KKB di Tanah Papua, selama dua hari berturut-turut.

“Untuk kesekian kalinya beberapa guru di daerah konflik kembali menjadi korban kekerasan oleh KKB. Kami mengutus keras atas tindakan itu,” kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Unifah Rosyidi.

PGRI juga sangat menyesalkan terjadinya pembakaran terhadap tiga gedung sekolah dasar (SD) Jambul, SMPN 1, dan SMAN 1 Beoga, Puncak Papua.

“Dan ada pembakaran rumah guru juga pada Kamis, 8 April 2021,” jelas dia. Dia menegaskan, guru adalah penyuluh peradaban bangsa yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi bangsa, sehingga harus dilindungi dalam menjalankan tugasnya.

Untuk itu, dia berharap negara dapat hadir dapat melalui pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat pertahanan dan keamanan, tokoh masyarakat (adat) untuk dapat memberikan perlindungan terhadap keselamatan para guru.

“Terutama yang bertugas di pedalaman yang saat ini tersulut konflik agar mereka mendapatkan jaminan keselamatan diri, dan keluarganya,” ujarnya.

Apabila guru tersebut merasakan ketidakpastian akan jaminan keselamatan dalam menjalankan tugasnya, lanjut dia, maka mohon bantuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat memfasilitasi mereka.

“Dengan begitu tempat tugas mereka aman dan terlindungi,” ungkap Unifah..

Ia juga berharap Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan perlindungan kepada kaum guru dan seluruh masyarakat yang berada di daerah konflik. Begitu juga, permasalahan yang terjadi di daerah konflik, agar dapat segera teratasi dan masyarakat kembali menjalani kehidupan yang tenang dalam satu rumah negara tercinta, yakni Indonesia.

“Selamat jalan kawan! Semoga mendapatkan tempat yang tinggi di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kesabaran,” ucap Unifah.

Editor : Chairul/rel

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x