x

27 Ribu Warga RI Jadi Pekerja Konstruksi di IKN

2 minutes reading
Tuesday, 17 Sep 2024 01:22 0 54 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih berlanjut. Sebanyak 27.000 orang bekerja sebagai pekerja konstruksi di sana. Dari total itu, sebanyak 30% merupakan warga lokal dan sisanya berasal dari luar Pulau Kalimantan.

Kepala Satuan Tugas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN PUPR Danis Sumadilaga mengatakan pihaknya bersama dengan Otorita IKN (OIKN) menyiapkan pendidikan, pelatihan, hingga sertifikasi bagi pekerja. Dalam pembangunan IKN pun pihaknya berkomitmen untuk tetap melibatkan warga lokal atau setempat.

“Terakhir data itu ada 27.000 pekerja konstruksi, 30% adalah tenaga lokal yang tinggal di Kalimantan. Yang 70% ini datang dari Jawa dari Sulawesi dan sebagainya itu kita adakan pelatihan bahkan kemarin waktu 17 Agustus kita latihan sertifikasi dan sebagainya karena itu penting,” ujar Danis dilansir dari akun Youtube KemenPUPR, Selasa (17/9/2024).

Danis mengatakan bahwa salah satu tantangan pada awal pembangunan IKN adalah sumber daya manusia, sebab lokasinya cukup terpencil. Untuk itu, dia bilang membawa pekerja ke IKN dilakukan secara bertahap dan menggunakan armada TNI Angkatan Udara, seperti pesawat hercules.

“Sampai saat ini kan bertahap ya mulai dari 10.000, 15.000 kemudian sampai 27.000 orang. Nah ini memang tidak semudah kalau membangun di Jawa karena jumlah orang dan sebagainya. Kita perlu orang bahkan membawanya juga pakai pesawat terbang pakai TNI AU, pakai Hercules,” terang dia.

Selain SDM, Danis mengatakan bahan-bahan material dan membawa alat-alat berat juga menjadi salah satu tantangan. Apalagi pihaknya perlu mengambil material bangunan dari Sulawesi dan membutuhkan puluhan kapal tongkang. Sementara armada yang tersedia saat itu sangat sulit lantaran banyak digunakan untuk batu bara.

“Nah itu waktu itu untuk membawa material ke sana itu perlu puluhan tongkang. Untuk membawa waktu itu agak sulit karena tongkangnya banyak dipakai untuk batubara. Kita juga harus menyiapkan pelabuhan untuk mereka membawa. Karena lokasinya cukup terpencil membawa alat-alat berat, material, jadi tantangan,” jelasnya.

LAINNYA
x