BICARAINDONESIA-Deliserdang : Seorang warga Desa Selamat, Sibiru-biru, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), tewas akibat penyerangan 33 personel TNI Artileri Medan-2 (Armed)/Kilap Sumagan di wilayah tersebut. Penyerangan terjadi pada Minggu (10/11/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Korban tewas bernama Raden Barus (60), sementara itu belasan lainnya mengalami luka-luka.
Kodam I/BB menyebut, ke-33 tentara itu diperiksa di Pomdam I/BB untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Kemudian, Pangdam I/BB juga telah melakukan mediasi dengan keluarga korban untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Selain itu, korban luka-luka yang sebelumnya dirawat di RS Sembiring telah dipindahkan ke Rumkit Putri Hijau untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.
“Jadi, sudah ada langkah-langkah yang dilakukan oleh kodam. Dari pihak Pangdam, sudah melakukan mediasi pada pihak korban dan keluarga masyarakat di Makoyon Armed 2/KS,” demikian keterangan pihak Kodam I/BB.
Salah satu korban penyerangan, Rofikar Tarigan (18), menceritakan aksi penyerangan itu. Saat kejadian, Rofikar keluar rumah untuk membeli rokok dan melihat sekelompok orang memasuki perkampungan. Ia pun bergegas melarikan diri ke rumah neneknya.
“Aku keluar dari rumah, mau beli rokok, nampak saya keramaian masuk ke kampung, saya lari ke rumah nenek,” kata Rofikar, Sabtu (9/11/2024).
Namun, kata Rofikar, para penyerang mendobrak rumah neneknya dan mencari seseorang bernama Andre Ginting. Ketika dia mengaku tidak mengenal orang yang dicari, ia langsung dipukuli oleh sekitar 50 orang menggunakan berbagai senjata, termasuk sajam, double stick, dan pistol.
Rofikar pun menderita luka serius, termasuk kepala bocor, punggung memar, dan tangan bengkak. “Setelah saya keluar, saya dipukuli terus-menerus, lalu dibawa ke asrama Armed,” kata Rofikar.
“Luka di kepala bocor, punggung saya penuh memar, sama di tangan bengkak dihantam pakai pistol,” tandasnya.
Editor: Rizki Audina/*