x

4 Bandara di NTT Tutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Bantuan Disalurkan Via Darat-Laut

2 minutes reading
Tuesday, 5 Nov 2024 21:31 0 212 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Sebanyak 4 bandara yang menuju lokasi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT masih ditutup. Saat ini, bantuan menuju lokasi disalurkan melalui jalur darat dan laut.

“Memang akses ke sana semakin sulit sekarang ini, ada 4 bandara yang ditutup dan masih belum bisa beroperasional. Oleh karena itu, akses ke sana harus melalui jalan laut dan darat,” kata Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, Selasa (5/11/2024).

Pratikno mengatakan, saat ini Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dan Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, sedang menuju lokasi bencana. Pemerintah akan mengaktifkan jalur logistik agar memudahkan akses masyarakat.

“Kita harus mengaktifkan jalur ini agar tidak semakin mempersulit masyarakat,” katanya.

Selain itu, pemerintah sudah mengevakuasi warga dalam radius 7 KM dari radius erupsi. Pemerintah juga telah mendirikan tenda-tenda pengungsian. Bantuan dari sejumlah kementerian/lembaga juga telah disalurkan, seperti bantuan makanan, infrastruktur, air minum, MCK, bantuan kesehatan, dan lainnya.

“Sebagaimana erupsi ini, kan banyak orang kena luka bakar, resiko iritasi mata, gangguan pernafasan, dll. Kita, Kemenkes, dan BNPB, sudah mengirimkan banyak sekali bukan hanya makanan dan kebutuhan lain tapi juga masker untuk membantu masyarakat,” jelasnya.

Saat ini, Pemda Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam terhadap erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Dengan adanya status tersebut, kata Pratikno, maka pemerintah bisa merespons lebih cepat, terutama BNPB dan kementerian atau lembaga lainnya bisa mengeluarkan anggaran-anggaran darurat.

“Oleh karena itu, seluruh jajaran kita kerahkan semuanya untuk membantu masyarakat,” ujarnya.

Badan Geologi juga terus memantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan mendeteksi tanda-tanda erupsi lebih lanjut serta potensi bahayanya. Nantinya hasil pemantauan tersebut akan digunakan untuk menentukan status bencana dan respons tindakan.

Setelah masa tanggap darurat berakhir, nantinya Kemenko PMK akan menggelar rapat bersama kementerian lainnya untuk memperbaiki infrastruktur dan perumahan di lokasi bencana.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x