x

7 dari 9 Partai Tetap Pakai Nomor Urut Pemilu 2019, PPP Pilih Ikut Undian

2 minutes reading
Wednesday, 14 Dec 2022 05:35 0 229 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Dalam Perppu tentang pemilu terkait 4 daerah otonom baru (DOB) Papua yang diterbitkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), ada aturan mengenai nomor urut parpol.

Dikutip dari detikcom, terdapat dua opsi dalam Perppu tersebut yang diberikan terkait nomor urut parpol. Pertama, bisa tetap menggunakan nomor urut sebelumnya atau nomor yang sama saat pemilu 2019. Kedua, ikut pengundian nomor urut baru.

Sebelumnya, pada tahun 2019, tercatat sebanyak 14 parpol yang mendapat nomor urut. Namun, hanya 9 parpol yang berhasil lolos ke parlemen. Oleh karena itu, hanya 9 parpol tersebutlah yang bisa menggunakan kembali nomor urut mereka saat pemilu 2019.

Lantas, siapa kesembilan parpol itu?

1. PKB sebelumnya nomor urut 1
2. Gerindra sebelumnya nomor urut 2
3. PDIP sebelumnya nomor urut 3
4. Golkar sebelumnya nomor urut 4
5. NasDem sebelumnya nomor urut 5
6. PKS sebelumnya nomor urut 8
7. PPP sebelumnya nomor urut 10
8. PAN sebelumnya nomor urut 12
9. Partai Demokrat sebelumnya nomor urut 14

Sikap 9 Parpol

Terkait aturan tersebut, kesembilan parpol memiliki sikapnya masing-masing. Dari 9 parpol yang dapat menggunakan nomor urut lama, 7 parpol memilih memakai nomor urut lama. Di antaranya ialah PDIP, Gerindra, PKB, NasDem, PAN, Demokrat, dan PKS.

Hanya PPP yang memilih ikut undian baru. Kendati demikian, jika parpol lainnya sepakat untuk memakai nomor urut lama, PPP akan mengikuti. Menurut Waketum PPP Arsul Sani, pengundian nomor urut itu agar setiap partai memiliki hak yang sama.

“PPP kalau kita bicara preferensi, kita lebih suka diundi, tetapi kalau nanti mayoritas mengatakan tidak diundi, PPP juga tidak mempersoalkan gitu. Namun, kalau bicara preferensinya lebih suka diundi,” katanya Arsul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Sementara itu, Partai Golkar masih belum menentukan pilihannya. Menurut Golkar, keputusan akhir nantinya, itulah yag menjadi keputusan terbaik.Hal tersebut disampaikan oleh Waketum Partai Golkar Nurul Arifin.

“Kami patuh aturan saja. Apa pun yg jadi keputusan, itu adalah yang terbaik untuk semua. Semua opsi pastinya telah melalui diskusi bersama,” ujarnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x