BICARAINDONEISA-Jakarta : Vaksin Johnson & Johnson (J&J) yang sudah berizin di AS, jadi bantuan baru dalam perangi Covid-19. Vaksin ini terbukti berikan perlindungan pada virus varian Brazil dan Afrika Selatan.
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Johnson & Johnson telah mendapat izin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (12/3/2021). Vaksin ini merupakan jenis vaksin Covid-19 ketiga yang dimasukkan dalam Emergency Use Listing (EUL) setelah vaksin dari Pfizer dan AstraZeneca.
“Setiap alat baru yang aman dan efektif melawan COVID-19 adalah selangkah lebih dekat dalam mengendalikan pandemi… EUL merupakan lampu hijau bagi vaksin untuk bisa dibeli dan didistribusikan oleh COVAX,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dikutip dari Reuters, Sabtu (13/3/2021).
Vaksin Johnson & Johnson disebut memiliki banyak keunggulan dibanding vaksin yang diregulasi sebelumnya. Vaksin ini hanya perlu satu dosis suntikan. Dengan itu orang yang divaksinansi lebih cepat mengembangkan imunitas dan terlindungi.
Dalam waktu bersamaan, juga sedang dilakukan uji klinis pda sejumlah responden, apakah pemberian dua dosis vaksin dengan jeda waktu tertentu, malahan bisa meningkatkan lagi efikasinya.
Hasil uji klinis fase III pada 44.000 responden di AS, Brazi dan Afrika Selatan menunjukkan, vaksin juga ampuh pada kelompok manusia lanjut usia seperti halnya pada kelompok yang lebih muda. Sementara dalam uji klinis pada vaksin AstraZeneca, terdapat keraguan efikasinya pada manula di atas 65 tahun.
Tidak seperti vaksin buatan BioNTech/Pfizer dan Moderna perlu temperatur ekstra rendah, vaksin Johnson & Johnson bisa disimpan pada temperatur kulkas normal.
Sejauh ini dalam uji klinis tidak ada kasus berat hingga harus dirawat di rumah sakit apalagi ada kasus responden meninggal.
Sumber: Detik.com
No Comments