x

Berlabel Kota Metropolitan, Ternyata Masih Ada Bocah Diduga Menderita Gizi Buruk di Medan

2 minutes reading
Tuesday, 4 May 2021 15:10 0 200 admin

BICARAINDONESIA-Medan : Di tengah aktivitas Pemko Medan membangun berbagai infrstruktur di kota yang kini berlabel Metropolitan, nyatanya di ibukota Sumatera Utara itu, masih ada kisah pilu yang menyelimuti sebuah keluarga.

Bukan hanya sebatas menyangkut kehidupan di bawah garis kemiskinan. Tapi lebih dari itu, efek dari perekonomian tersebut, juga memicu kondisi kesehatan seorang bocah yang sangat menyedihkan.

Cerita ini terkait pasangan suami istri Zainal Husein Siregar (36) dengan Aida Fitri (41), yang bermukim di sebuah rumah kontrakan jauh dari kata layak di Jalan Madia Utama, Gang Ketapang, No 12, Kelurahan Tegal Rejo, Kecamatan Medan Perjuangan.

Untuk menopang hidup, pasutri ini harus berjuang mencari nafkah dengan mati-matian. Zainal hanya mengandalkan hasil dari pekerjaan serabutan, sedangkan sang istri Aida, juga harus bekerja sekuat tenaga sebagai buruh cuci rumah tangga.

Tapi di balik itu semua, terbersit kisah menyedihkan mengenai putra bungsu dari 2 buah hatinya bernama Abdee Negara Siregar. Kondisi bocah 6 tahun itu kini hidup sangat memprihatinkan. Di saat anak-anak seusianya bermain dengan ceria dan mulai bersekolah, ia justru tak mampu berbuat apa-apa dengan bobot tubuhnya yang hanya 11 kilogram.

“Diawali beberapa bulan lalu saat melihat Abdee kok tiba-tiba lemah. Awalnya kami kira palasik, tapi begitu dibawa ke RS Imelda Medan, ia diklaim menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA),” ucap Aida sang ibu saat disambangi dikediamannya, Selasa (5/4/2021).

Sambil memangku Abdee yang kini tak bisa duduk sendiri dengan menopang bagian pinggulnya, Aida mengaku ia sangat kaget saat tim medis mengatakan putranya mengalami gizi buruk.

“Saya sangat kaget, karena anak saya diklaim menderita gizi buruk. Karena memang usia dan berat badannya tak seimbang,” tuturnya.

Atas klaim itu, pasutri ini pun berupaya untuk memulihkan kondisi Abdee. Mereka berharap bisa mendapatkan BPJS Kesehatan yang bisa diandalkan untuk membantu perawatan bocah malang dengan kaki yang kini terus mengecil.

“Tapi sampai sekarang tidak ada solusinya. Jangankan pihak kelurahan dan kecamatan, kepala lingkungan saja yang sudah kami datangi agar membantu kami untuk mendapatkan BPJS, sampai sekarang gak ada kabar untuk menindaklanjutinya,” ucapnya lirih.

Kini, Husein dan Aida hanya bisa berharap, ada uluran tangan dermawan yang bersedia mengurangi bebannya.

“Sekarang fokus kami bagaimana Abdee bisa hidup secara normal seperti anak-anak seusianya walaupun kami tidak tau lagi harus mengadu kemana,” pungkasnya.

Penulis/Editor : Yudis

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x