BICARAINDONESIA-Medan : ‘Gelombang badai’ belum juga menjauh dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan.
Beragam macam isu kasus tak henti-hentinya menerpa kampus penghasil ulama ini. Yang terbaru dan masih hangat, adanya kerabat/keluarga orang dekat salah satu pejabat di kampus tersebut yang ikut mendaftar menjadi calon ASN, diduga memfitnah beberapa oknum panitia penerimaan calon ASN di UINSU Medan.
Gilanya lagi, dugaan fitnah yang di tebar kerabat/keluarga orang dekat salah satu pejabat di UINSU tersebut menggunakan jasa media online dan sudah dibaca oleh publik.
Karena sudah sampai di ranah publik, maka masalah tersebut jadi perhatian khalayak, dan mulai memunculkan pandangan publik, yang mengecam dugaan fitnah oleh kerabat/keluarga orang dekat salah satu pejabat di kampus tersebut.
Presiden Gerakan Baru Anti Korupsi (GEBAK), Dannil Sitorus Pane menyayangkan adanya fitnah keji yang beredar saat ini.
“Kita sangat menyayangkan munculnya pemberitaan dugaan fitnah tersebut,” sebut Dannil yang di hubungi via pesan singkat WhatsApp, Minggu (29/8/2021).
Menurutnya, substansi dari masalahnya sangat sederhana, namun sayangnya, malah jadi konsumsi publik.
“Substansi dari masalahnya sangat sederhana, namun sayangnya, malah jadi konsumsi publik. Seyogyanya, persoalan internal UINSU sangat mudah diselesaikan, karena satu perintah dan harus ada ketegasan dari Rektor tanpa pandang bulu,” kata Dannil.
Menurutnya kalau permasalah internal saja sudah keluar, maka dikhawatirkan, para pegawai di UINSU merasa khawatir dan takut untuk melakukan pekerjaannya.
“Kalau perlu dibuat survei internal sebagai bahan buat Rektor mengambil keputusan, apakah saat ini para pegawai di UINSU nyaman atau tidak bekerja, dan dalam survei tersebut buat alasannya, hal apa yang membuat tak nyaman, apakah ada gangguan dari eksternal atau malah dari internal kampus itu sendiri,” terang Dannil.
Secara tegas dirinya meminta Rektor UINSU untuk segera mengambil tindakan, karena jika dibiarkan berlarut-larut akan menambah preseden buruk dan para pegawai UINSU kian tidak nyaman dalam bekerja.
“Pihak pejabat di rektorat sangat jelas orangnya jika beberapa diantaranya jadi benalu, bisa dipanggil dan didudukkan, hingga akan diketahui apa yang menjadi hasrat dan keinginan mereka. Intinya Rektor UINSU harus segera bertindak,” tegas Dannil.
Kerabat Staff Pejabat
Sebelumnya diwartakan, kerabat/keluarga orang dekat salah satu pejabat di kampus tersebut yang ikut mendaftar menjadi calon ASN, diduga memfitnah beberapa oknum panitia penerimaan calon ASN di UINSU Medan.
Sangat disayangkan, permasalahan yang seharusnya tak perlu dibesar-besarkan malah sampai ke beberapa media.
Menurut beberapa staf yang menjadi panitia menyebutkan berita terkait tak lulus berkasnya salah satu calon ASN yang merupakan kerabat staf di kampus tersebut, terbit di empat media, namun mereka menyebutkan bahwa yang melakukan konfirmasi hanya satu media.
“Wartawan www.delitimes.id ada mengirim pesan WhatsApp guna mengkonfirmasi terkait masalah tersebut, namun aneh beritanya muncul di empat media dengan tulisan yang sama, bahkan komanya pun sama,” ujar salah seorang staf panitia yang minta namanya tak disebutkan kepada www.bicaraindonesia.net, Jumat (27/8/2021) siang di UINSU.
Menurut para panitia, saat permintaan konfirmasi diterima, sebagai staf, mereka sudah melaporkannya ke pimpinan, bertepatan pada saat itu pimpinan yang ada hanya Wakil Rektor (WR) III.
Menurut WR III saat itu, masalah ini tak perlu diperpanjang. “Sudah, biar saya urus, itu orang kita,” sebut staf menirukan perkataan WR III saat itu.
Namun, sehari berselang berita akhirnya muncul di empat media. Sayangnya tiga media tak melakukan konfirmasi satu huruf pun.
“Kita menyayangkan terbitnya pemberitaan tersebut, dan yang paling disayangkan tiga media tidak menjalankan kode etiknya dengan melakukan ‘Cover Both Side’ dan diduga copy paste dari media yang melakukan konfirmasi,” kata staf tersebut.
Dr. Nispul Khairi, WR III UINSU saat dikonfirmasi terkait berita yang beredar di media www.mediadelegasi.id – www.delitimes.id – www.kapitanews.com dan www.istana-pos.com, hanya memberi jawaban singkat yang terkesan ambigu.
“Abang komunikasikan dulu, nanti kita panggil kedua pihak untuk membuktikannya,” jawabnya singkat.
Saat ditanya terkait ada atau tidak jaminan buat pegawai di UINSU bisa bekerja dengan nyaman, WR III kembali menjawab singkat. “Ada,” jawab Nispul.
Namun dari semua fakta, saat ini banyak pegawai di lingkungan kampus UINSU Medan merasa tak nyaman dalam bekerja.
Hingga berita ini diterbitkan, beberapa panitia akan melakukan perlawanan secara hukum. “Ada di salah satu paragraf berita yang kami anggap sebagai fitnah yang keji, dan kita akan melakukan perlawanan secara hukum, biar oknum-oknum internal tidak menggunting di dalam lipatan,” ujar salah seorang staf.
Penulis / Editor : Amri Abdi
No Comments