BICARAINDONESIA-Jakarta : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membongkar praktik korupsi yang terselubung di PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN. Ia menyebutkan praktik korupsi itu mengakibatkan perusahaan terbelit utang mencapai Rp 43 triliun.
“PTPN itu punya utang Rp 43 triliun. Ini merupakan penyakit lama dan saya rasa ini korupsi yang terselubung, yang memang harus dibuka dan dituntut pihak yang melakukan ini,” ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (22/9/2021).
Menurut Erick, meskipun restrukturisasi sudah berhasil dilakukan, namun perlu dibarengi komitmen perusahaan untuk membenahi kinerja keuangan. Perbaikan itu dilakukan dengan efiensi besar-besaran biaya operasional perusahaan.
Selain itu, PTPN juga harus meningkatkan produksinya agar arus kas perusahaan bisa terjaga, sehingga bisa melunasi utangnya.
“Ketika utang diperpanjang maka harus ada cash yang masuk, ini bank pemberi pinjaman bukan hanya Himbara, tapi ada banyak asing dan swasta, yang kalau tidak terbayarkan mereka bisa kolaps secara beruntun. Maka itu kami berinisiasi, selain efisiensi tetapi juga meningkatkan produksi,” terang Erick.
Menurut Erikck, saat ini PTPN sangat terbantu dari produksi komoditas kelapa sawit yang mengalami peningkatan harga di pasar global. Hal ini akan mendorong pendapatan perusahaan.
“Sekarang kalau dilihat kelapa sawit BUMN dan swasta lumayan, tidak jauh seperti dulu. Makanya ada peningkatan revenue 37 persen,” kata Erick.
No Comments