BICARAINDONESIA-Karo : Cuaca buruk yang ditandai dengan hujan secara terus menerus mengguyur Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tak hanya membuat harga sayur anjlok.
Namun iklim ekstrim itu juga dikhawtirkan akan berdampak pada hancurnya komoditi pertanian masyarakat setempat yang umumnya bergantung hidup sebagai petani.
Keresahan itu pula yang dirasakan petani tomat di Tanah Karo. Berharap bisa meraup untung besar di saat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, mereka justru dihadapkan dengan situasi harap-harap cemas, yakni gagal panen.
“Hujan seminggu tanpa henti membuat sebagian petani merasa kawatir, karena tanaman petani banyak yg rusak terendam air,” ujar Rudi Sembiring (40), Rabu (22/12/2021).
Lebih lanjut dikatakannya, curah hujan yang tinggi, menjadi salah satu penyebab kerusakan kepada hasil kebunnya khususnya tanaman tomat.
“Hujan kal ini cukup merepotkan dan membuat hasil pertanian saya banyak yang gagal, dan hujan juga membuat saya tidak bisa beraktivitas seperti biasa ” terangnya.
Seperti diketahui, akibat cuaca buruk ini, harga tomat asal Karo yang beredar di pasaran juga anjlok. Dari harga normal Rp8.000-Rp 10.000/Kg, kini hanya bisa dijual Rp.4.000/Kg.
Penulis : CWS
Editor : Yudis
No Comments