BICARAINDONESIA-Jakarta : Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menilai Indonesia sebagai negara yang aneh karena menjalankan reformasi, tapi korupsinya makin tinggi. Pernyataan itu ia ungkapkan mengutip dari sebuah penelitian dari Australia dalam sambutan acara Kick Off G20 Anti-Corruption Working Group.
“Anehnya apa? Indonesia itu melakukan reformasi, melakukan demokratisasi, membangun demokrasi agar korupsi bersih karena di negara-negara lain kalau demokrasi bagus maka korupsinya bisa dibersihkan. Tetapi katanya hasil penelitian itu di Indonesia justru sejak demokratisasi malah korupsinya bertambah,” ujar Mahfud, Jumat (4/3/2022).
Kendati demikian, Mahfud enggan menyebut demokrasi di Indonesia salah. Menurutnya, praktik dari demokrasi di Indonesia lah yang salah.
“Kalau sudah bicara praktik demokrasi salah kita tidak bisa bertumpu pada satu institusi pada eksekutif saja, legislatif saja, LSM saja, KPK saja, tidak bisa,” ujarnya.
Menurut Mahfud, koordinasi merupakan salah satu kunci Indonesia bebas dari korupsi.
“Sehingga diperlukan upaya kerja bersama, baik kedalam maupun Keluar. Kita masih mempunyai problem citra perilaku korup di dunia internasional,” katanya.
Indonesia, menurut Mahfud, termasuk negara dengan korupsi yang parah dibandingkan negara G20 lainnya.
“Meskipun tidak terlalu tinggi dari rangking 102 menjadi 96 dengan persepsi sekarang ini 37 atau 38 indeksnya dengan skor 38 dan tetap menjadi salah satu negara G20 yang tergolong korupsinya cukup parah atau cukup merajalela tetapi masih lebih bagus dari Rusia yang skornya 30 atau Meksiko dengan skor 31,” ujarnya.
No Comments