x

Tak Mau Kecolongan dari Malaysia, RI Ajukan Budaya Reog ke UNESCO

2 minutes reading
Tuesday, 5 Apr 2022 05:26 0 227 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Kebudayaan adalah hal yang menjadi keunggulan bagi setiap daerah, begitu juga dengan Indonesia. Ada banyak kebudayaan di Indonesia yang sangat menarik perhatian.

Baru-baru ini, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut pemerintah Malaysia berencana mengajukan kesenian Reog sebagai kebudayaan negaranya ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

“Untuk Reog, Negara Malaysia rencananya mau ajukan juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita,” ujar Muhadjir dalam keterangan resminya yang diterbitkan Kemenko PMK, dikutip Selasa (5/4/2022).

Mengetahui rencana itu, Muhadjir lantas meminta agar pemerintah Ponorogo, Jatim secepatnya mengusulkan kesenian Reog Ponorogo agar diakui oleh UNESCO. Terlebih lagi memang Reog Ponorogo merupakan budaya khas Indonesia.

Ia juga meminta agar pemerintah Ponorogo mempersiapkan data-data pendukung yang diperlukan. Muhadjir turut mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendukung Reog Ponorogo menjadi budaya Indonesia bersifat tak benda di UNESCO.

“Saya mendukung penuh Reog diusulkan menjadi budaya tak benda di UNESCO. Saya upayakan supaya berhasil dan bisa menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo tapi juga seluruh Indonesia,” ungkap Muhadjir.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi mengatakan berkas pengusulan dan kelengkapan Reog telah diterima oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek.

Bahkan, berkas itu telah diajukan kepada Sekretariat ICH UNESCO pada tanggal 31 Maret 2022 lalu. Berkas itu diajukan beserta nominasi lainnya, yakni Tempe, Jamu, Tenun Indonesia dan Kolintang.

“Secara kesiapan video foto dan dokumen sudah disiapkan Kabupaten Ponorogo. Sebelumnya juga sudah diterima oleh Kemendikbud, tapi sampai hari ini belum ada pengumuman lagi,” kata Didik.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengaku telah memberikan penjelasan terkait penggunaan bulu merak dan kulit harimau dalam kesenian Reog Ponorogo saat sesi seleksi wawancara dengan UNESCO.

Ia menjelaskan bulu merak tersebut bukan dicabut. Tetapi bulu tersebut lepas sendiri dari tubuh Burung Merak dalam kurun waktu tertentu. Kemudian penggunaan kulit harimau saat ini sudah diganti kulit kambing yang diformat seperti kulit harimau.

Sebagi informasi, Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan tradisional rakyat Ponorogo yang di dalamnya terdapat unsur-unsur penari warok, jatil, bujangganong, kelanasewandana, dan barongan.

Tarian tersebut diiringi dengan seperangkat instrumen pengiring Reog khas ponoragan yang terdiri dari kendangi, gong, kethuk- kenong, slompret, tipung, dan angklung.

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x