x

Oknum Anggota DPRD Diduga Buat Onar di RSU BMK, Ketua PDI-P Asahan Bungkam

4 minutes reading
Saturday, 9 Apr 2022 16:33 0 197 admin

BICARAINDONESIA-Asahan : Ketua DPC PDI Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Asahan, Rosmansyah, seolah memilih bungkam terkait kabar arogansi dan berbuat onar yang dipertontonkan oknum anggota DPRD dari fraksinya berinisial PM di RSU Bunda Mulia Kisaran (BMK), pada Kamis, 7 April 2022 lalu.

Buktinya. Meski kru media Bicaraindonesia beberapa menghubungi dan mengirimkan pesan melalui seluler pribadinya,  Rosmansyah enggan merespon.

Terpisah, pemilik RSU Bunda Mulia Kisaran, dr Binsar P Sitanggang sangat menyesalkan sikap arogansi dan kelakuan oknum DPRD Asahan di RSU Bunda Mulia Kisaran beberapa hari lalu.

“Seharusnya dia (PM) santun. Dia masuk ke ruang rawat inap pada pukul 22.40 WIB, lalu membuat keributan sehingga mengganggu pelayanan rumah sakit dan semua pasien,” keluh Binsar kepada kru media Bicaraindonesia, Jum’at (8/4/2022).

Diungkapkannya, atas sikap dan mental Oknum DPRD yang tak terpuji itu, ia pun tak tinggal diam. Peristiwa itu telah dilaporkannya ke Ketua PDI-P melalui telepon.

“Sekitar 15 menit kemudian, Rosmansyah datang menemui saya,” ungkapnya. Sayangnya Binsar menolak membeberkan hasil percakapannya dengan Rosmansyah.

Pemilik RSU Bunda Mulia itu juga enggan memberitahukan kepada kru media terkait percakapannya dengan salah seorang Anggota DPRD Asahan melalui telepon.

“Tak lama setelah pertemuan dengan Rosmansyah, ada Anggota DPRD Asahan yang menghubungi saya,” ujarnya tanpa menyebut nama maupun inisial Anggota DPRD yang menghubunginya.

“Belum ada perdamaian. Malah saya berencana membawa persoalan yang terjadi akibat ulah oknum anggota DPRD Asahan dari fraksi PDI-P itu ke ranah hukum. Karena PM sudah melanggar pasal 503 KUHP,” tegasnya.

Kronologis

Sebelumnya diketahui, dr Binsar selalu pemilik rumah sakit umum di Kisaran mengaku telah menjadi korban perbuatan tidak menyenangkan dari oknum anggota DPRD Kabupaten Asahan berinisial PM.

“Kejadian tersebut berawal adanya perubahan rujukan rumah sakit yang dilakukan oleh pasien. Awalnya kami menyarankan agar pasien dirujuk ke rumah sakit Adam Malik, kemudian pasien tersebut menyetujuinya,” kisah Binsar P Sitanggang beberapa jam setelah kejadian.

Setelah pihak RSU BMK berusaha melakukan pendaftaran secara online ke rumah sakit tersebut, lanjutnya, seketika pihak keluarga pasien langsung berubah pikiran.

“Belakangan, mereka (keluarga pasien) malah menyarankan agar pasien dibawa ke rumah sakit yang berada di kawasan Lubukpakam, Deliserdang. Perlu diketahui, rangkaian penanganan rujukan tersebut memang membutuhkan waktu, karena prosesnya saat ini via online. Dalam prosesnya, kami juga telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit yang diajukan oleh keluarga pasien tersebut untuk persiapan rujukan,” jelasnya.

Pada saat itu pula, lanjut Binsar, tiba-tiba, oknum anggota DPRD Kabupaten Asahan berinisial PM didampingi beberapa rekannya, datang ke dalam rumah sakit sembari berteriak-teriak.

“Siapa yang bertanggungjawab di rumah sakit ini, apa tidak tahu nya kalian siapa saya,” terang Binsar menirukan perkataan yang diucapkan oleh PM saat itu.

Melihat keonaran yang dipertontonkan oknum legislator tersebut, Binsar mengaku sempat memohon kepada PM agar tidak bersuara dengan nada keras.

“Saya minta tolong kalilah bang, suara abang jangan terlalu keras kalilah, karena saat ini abang masih berada di kawasan rumah sakit, saya mohonlah bang, jaga sikap abang, apalagi saat ini jabatan abang sebagai salah seorang anggota DPRD Kabupaten Asahan,” ucapnya kala itu.

Tapi bukannya mereda, emosi PM malah menjadi-jadi, beruntung aksi tersebut dapat dilerai oleh beberapa pegawai rumah sakit.

“Akibat insiden tersebut, pelayanan di beberapa ruangan rumah sakit ini sempat terganggu, berdasarkan amatan saya, beberapa pasien lainnya juga tampak ketakutan dan memilih menjauh,” bebernya.

Binsar juga mengatakan, pasca insiden tersebut, pihaknya berencana menyurati DPC PDIP Perjuangan Kabupaten dan DPD PDI Perjuangan Propinsi Sumatera Utara.

“Bukan hanya sampai disitu, saya juga berencana akan membawa hal ini ke ranah hukum,” tegasnya.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa pihak manajemen maupun seluruh petugas di rumah sakit Bunda Mulia Kisaran selalu memberikan pelayanan terbaik sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Segala upaya yang dilakukan tersebut merupakan bagian dari bentuk perlindungan terhadap para petugas medis yang memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tukasnya.

Sementara itu, upaya konfirmasi terhadap oknum anggota DPRD Kabupaten Asahan berinisial PM, hingga kini belum berhasil dilakukan.

Penulis : Edi (cw)
Editor : Yudis

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x