BICARAINDONESIA-Medan : Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman mengungkapkan, jika sebanyak 85 persen penduduk kota Medan sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Dibutuhkan kurang lebih 13 persen lagi untuk masuk dalam program tersebut,” ungkap Wiriya, Kamis (26/5/2022).
Terkait hal ini, Wiriya meminta Dinas Sosial dan BPJS Kesehatan cabang Kota Medan dapat mencapai target 98 persen untuk menjadi peserta program JKN pada tahun 2024 mendatang.
Wiriya meminta agar program Universal Health Coverage (UHC) dapat segera terwujud pada tahun 2024, agar masyarakat mendapat pelayanan yang baik.
“Kalau bisa sebelum tahun 2024, program UHC harus sudah maksimal di Kota Medan, sehingga sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Melalui program UHC ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan,” ujarnya.
Terkait hal ini, Wiriya meminta kepada pihak BPJS Kesehatan agar masyarakat yang tak masuk ke dalam program pemerintah tetapi program BPJS secara mandiri yang mengalami tunggakan iuran dan tidak mampu membayarnya agar dicarikan solusinya.
“Terkadang ada warga yang iuran BPJS Mandirinya nunggak, masuk rumah sakit. Dia tidak mampu membayar tunggakan, secara sisi kemanusiaan tentunya harus dibantu. Jadi saya berharap masalah seperti ini menjadi perhatian dan dicarikan solusinya,” kata Wiriya.
Sementara itu, diketahui Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan Sari Quratul Aini menyebutkan saat ini pihaknya mengoptimalkan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dengan pemerintah daerah.
Berdasarkan penyerahan data PD Pemerintah Daerah ke BPJS Kesehatan sampai dengan 24 Mei, baru masuk 31.000 data.
“Artinya, masih ada kuota yang belum terisi sebesar 60.435 jiwa untuk penambahan kuota Medan Sehat dan PBI (Penerima Bantuan Iuran) APBN sesuai kuota,” pungkas Sari.
Penulis / Editor : Rill-Amr
No Comments