x

Anggota Kostrad di Salatiga Aniaya Warga, Satu Tewas

2 minutes reading
Friday, 2 Sep 2022 14:30 0 213 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Sejumlah oknum TNI Batalyon Infanteri 411 Kostrad, Kota Salatiga, Jawa Tengah, menganiaya lima warga, Kamis (1/9/2022) kemarin. Akibatnya, seorang warga dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka serius.

Dilansir dari CNNIndonesia, peristiwa bermula dari motor yang dikendarai Pratu Roni Waluyo, salah satu anggota Batalyon 411 Kostrad Salatiga, tersenggol sebuah mobil pikap di sekitar depan rumah dinas Wali Kota Salatiga.

Akibat senggolan ini istri Pratu Roni yang sedang hamil terjatuh dari motor. Pratu Roni mencoba mengejar mobil  yang ditumpangi lima orang itu dan mencoba menghentikannya.

Akan tetapi, pengemudi mobil dan empat rekannya yang turun justru diduga menganiaya Pratu Roni di Jalan Taman Makam Pahlawan, Blauran, Salatiga.

Kabar penganiayaan Pratu Roni pun tersebar di grup WhatsApp sejumlah anggota TNI di Yon 411 Kostrad Salatiga hingga akhirnya bergerak mencari pengemudi mobil tersebut

Tak berselang lama, mobil pikap diketahui keberadaannya. Pemilik serta empat rekannya yang sempat mengeroyok Pratu Roni langsung dibawa ke Asrama Yon 411 Kostrad Salatiga.

Aksi balasan pengeroyokan terjadi hingga mengakibatkan salah seorang tewas dan empat lainnya mengalami luka dilarikan ke Rumah Sakit Tentara (RST) Salatiga.

Terkait peristiwa itu, Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana membenarkan penganiayaan warga sipil di Asrama Yon 411 Kostrad tersebut. Menurutnya, pengusutan kasus tersebut dilakukan oleh TNI.

“Benar kami menerima informasi kejadian tersebut. Namun karena diduga pelaku dari TNI dan lokasi di dalam area milik TNI, maka secara otomatis penyidik dari TNI semua,” ujar Indra.

Warga yang tewas adalah Argo Wahyu Pamungkas (32). Sedangkan empat warga yang luka adalah Arif Fahrurozzi (22), Ari Suryo Saputro (23), Yahya (22), dan Ali Akbar (20).

Komandan Polisi Militer Kodam IV Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Budi mengatakan kasus penganiayaan warga sipil oleh anggota Kostrad tersebut masih dalam penyelidikan.

“Masih dalam penyelidikan,” kata Rinoso.

Hingga berita ini terbit belum ada keterangan resmi dari Kostrad, Dinas Penerangan TNI AD maupun Pusat Penerangan TNI.

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x