x

Biadab! Bocah di Medan Dilecehkan Orang Terdekat hingga Kena HIV

3 minutes reading
Thursday, 15 Sep 2022 12:39 0 338 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Medan : Nasib pilu dialami bocah perempuan berusia 12 tahun di Medan. Ia diduga menjadi korban pelecehan seksual hingga terkena HIV. Pelaku pelecehan merupakan orang terdekatnya.

Kasus pelecehan ini telah dilaporkan ke polisi dengan nomor laporan STTLP/2716/VIII/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/Polda Sumut, pada (29/8/2022) lalu.

Kanit PPA Polrestabes Medan AKP Mardianta Ginting membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga korban. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

“(Sedang) proses penyidikan,” ujar Madianta, Rabu (14/9/2022), dikutip dari Kumparan.

Namun Madianta belum merinci kapan polisi memeriksa pihak terlapor dan saksi-saksi lain.

Proses pendampingan hukum bocah malang itu dilakukan Perhimpunan Tionghoa Demokrat Indonesia (PERTIDI).

Kasus pelecehan yang dialami korban cukup panjang. Dari keterangan korban, sejak usia bayi hingga 7 tahun tepatnya pada 2017, korban tinggal bersama ibunya di Perumahan MNTC Medan.

Ibunya tinggal dengan pacarnya berinisial B lantaran ibu dan ayah korban telah berpisah .

“Korban mengaku bahwa ibunya bekerja pada malam hari dan sering ditinggal berdua bersama B dan pengakuan korban bahwa B pertama yang melecehkannya,” kata David.

Setelah ibu korban meninggal dunia, korban kemudian dirawat ayah kandungnya. Selama tinggal bersama sang ayah, korban juga tinggal bersama nenek korban berinisial K dan adik neneknya, yakni pria berinisial CA. Di rumah itu, korban diduga dicabuli CA.

Dari kejadian itu, nenek korban mengajak korban ke Palembang di tempat keluarga yang lain. Sementara ayah korban kabur dari rumah karena memiliki banyak utang.

Korban dan neneknya kembali pulang ke Medan. Dia tinggal bersama anak dari kakak neneknya, seorang perempuan berinisial A. Bersama A dia tinggal kurang lebih 2 tahun atau tepatnya hingga 2021.

Diduga A merupakan seorang muncikari. Sedangkan pengakuan korban, dia bersama anak A (sepupu korban) sempat diajak menemui seorang pria. Mereka lalu diberi uang Rp 300.000.

“Pria itu mau bersama anak A dan anak A menolak tetapi dipukul oleh A dan akhirnya anak A menyetujuinya, lalu mereka (bersama korban) dibawa ke suatu tempat, tapi korban lupa di mana,” ungkap David.

Selama tinggal di rumah A, korban kerap mendapatkan perilaku kekerasan. Termasuk kekerasan seksual dari suami A.

“Mereka pernah dibawa ke Hotel Danau Toba dan selama tinggal dengan A, korban sering mendapatkan perlakuan kasar dari A, salah satunya dari suami A, yakni Al. Pengakuan korban bahwa dia pernah ditelanjangi dan digantung dengan tulisan di lehernya mengatakan dia pencuri,” ujar David.

Tidak berselang lama, korban pindah ke rumah teman neneknya selama 8 bulan. Kemudian dia pindah lagi dan kini bersama keluarganya berinisial AY. Namun baru 3 bulan tinggal di rumah AY, korban sakit.

“AY lalu memberitahukan kepada neneknya bahwa korban sakit-sakitan dan sudah dicari dokter tidak sembuh sehingga nenek korban minta AY menghubungi Team Fortune Community untuk membantu pengobatan,” kata David.

Selanjutnya komunitas itu membantu korban ke rumah sakit. Nahas, korban positif HIV.

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x