BICARAINDONESIA-Jakarta : Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengapresiasi keputusan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang mencopot Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Nico Afinta.
Pencopotan Kapolda Jatim itu
merupakan buntut dari tragedi berdarah yang terjadi di Kanjuruhan. Dimana diketahui dalam tragedi itu memakan lebih dari 130 korban jiwa.
Muhadjir menilai bahwa keputusan Listyo untuk mencopot Nico dari jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur menjadi bukti pemenuhan tuntutan suporter Arema FC, Aremania.
Contoh lainnya, kata Menko, adalah Kapolri hanya membutuhkan waktu kurang dari 7 hari untuk menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan.
“Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah Pak Kapolri yang sangat cepat sehingga tuntutan dari Aremania bisa dipenuhi dalam waktu yang sangat singkat,” ujar Muhadjir, Selasa (11/10/2022), dikutip dari bisnis.com.
Kapolri, dinilai Muhadjir telah menunjukkan kinerja yang maksimal selama pengusutan kasus tersebut. Menurutnya, keputusan Listyo tersebut berhasil membuat publik, khususnya Aremania, menjadi lebih tenang.
“Hal ini sangat melegakan pihak Aremania. Sekarang, yang penting adalah kita mengawal proses-proses hukum yang masih berjalan dan mitigasi yang tersisa,” katanya.
Adapun Listyo telah mencopot Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta pada Senin (10/10/2022). Keputusan tersebut terungkap dalam surat telegram atau TR terkait dengan pemutasian perwira tinggi (pati).
Mengacu pada TR Nomor ST/2134/X/KEP/2022 tanggal 10 Oktober 2022, diketahui bahwa Nico akan dimutasi menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya.
No Comments