x

Bakal Periksa PSSI, Komnas HAM Singgung Pertanggungjawaban

2 minutes reading
Wednesday, 12 Oct 2022 09:39 0 254 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Komnas HAM akan melakukan pemanggilan terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk dimintai keterangan terkait Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu dilakukan karena sangat berhubungan dengan persoalan pertanggungjawaban.

“Bagaimanapun juga, PSSI adalah penanggung jawab tertinggi persepakbolaan Indonesia,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (12/10/22).

Ulung mengatakan, Komnas HAM menjadwalkan memanggil PSSI, PT Liga Indonesia Baru sebagai pelaksana Liga 1, serta Indosiar sebagai pihak yang menayangkan Liga 1 pada Kamis (13/10/22) besok.

Tidak hanya itu, kata Ulung, pemanggilan tersebut diharapkan juga bisa menguak tata kelola sepakbola dan sistem kompetisi selama ini.

“Besok kami mengundang mulai pagi PSSI, LIB dan juga broadcaster, serta ahli hukum olahraga. Harapannya yang tadi satu adalah soal tata kelola, yang kedua adalah pertanggungjawaban,” kata Ulung.

“LIB ini kan juga bagian dari pelaksana teknis kompetisi yang ada,” lanjut Ulung.

Berdasarkan temuan sementara, Komnas HAM mengambil kesimpulan bahwa ada sejumlah hal yang diduga turut memicu kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu.

Menurut Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam, faktor yang diduga memicu penonton panik dan akhirnya terjadi desak-desakan hingga merenggut korban jiwa adalah tembakan gas air mata dari aparat kepolisian ke arah tribune.

Padahal, menurut Anam, saat itu para Aremania turun ke lapangan setelah pertandingan selesai karena ingin menyemangati para pemain tim sepakbola kesayangan mereka yang kalah dari 2-3 dari Persebaya saat bermain di kandang.

Komnas HAM juga memaparkan temuan lain, yakni soal pintu akses keluar masuk penonton di beberapa lokasi yang hanya terbuka sedikit sehingga menyebabkan penumpukan massa dan menimbulkan korban jiwa karena kehabisan oksigen hingga terinjak-injak.

Selain itu, ditemukan pula jumlah tiket yang dicetak pada hari pertandingan lebih dari 40.000, padahal kapasitas stadion hanya mampu menampung 38.054 orang.

Seluruh temuan itu akan dirinci dalam laporan akhir yang diharapkan tidak hanya memaparkan kronologi peristiwa, tetapi juga bisa menjadi rekomendasi supaya kejadian seperti itu tidak terulang lagi.

Editor: Rizki Audina

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x