BICARAINDONESIA-Jakarta : Masyarakat yang belum divaksinasi dan atau belum vaksinasi lengkap, berisiko meninggal di tengah maraknya Covid-19 varian Omicron.
Hal itu disampaikan oleh pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, ada 1.373 pasien meninggal dari 10.000 pasien yang dirawat sejak sebulan terakhir.
Diketahui, 74 persen dari pasien yang meninggal itu belum mendapatkan vaksinasi dosis ketiga (booster).
“Kita melakukan kajian, dihubungkan dengan vaksin. Yang meninggal tadi itu ternyata ada 74 persen belum di-booster dan 50 persen belum divaksin,” kata Syahril, Rabu (16/11/2022).
Lebih lanjut, Syahril juga mengungkapkan bahwa gelombang Covid-19 kali ini memang lebih banyak didominasi oleh Omicron XBB dan BQ.1. Tercatat hampir 25 persen proporsi kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia adalah dua subvarian tersebut.
“Hampir 25 persen proporsi kasus konfirmasi didominasi oleh varian baru, mungkin dalam waktu dekat akan semuanya (kasus XBB dan BQ.1). Seperti dulu, BA.4 dan BA.5 mendominasi dan menggeser varian sebelumnya,” kata dia.
Syahril memaparkan, kajian itu dilakukan Kemenkes selama sebulan terakhir. Dari 10.000 orang yang dirawat dalam satu bulan terakhir, sebanyak 5 persen pasien masuk ruang ICU dan 95 persen lainnya di ruang non-ICU.
Menurutnya, pasien yang masuk ruang ICU adalah pasien dengan kriteria sedang, berat, dan kritis.
“Dari yang dirawat itu, datanya adalah 74 persen pasien yang dirawat adalah pasien yang belum booster dan 50 persen adalah pasien yang belum divaksin. Pesan dari ini semua bahwa orang yang masuk di rumah sakit itu tinggi, karena tidak di-booster,” kata Syahril.
Hampir 52 persen dari total 10.000 pasien yang dirawat di rumah sakit adalah berusia lanjut, tidak mendapat vaksinasi, atau belum mendapat booster. Menurut Syahril, masyarakat dengan kategori itu berisiko lebih tinggi.
Vaksin diberikan untuk mengurangi tingkat perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian. Sebab, vaksin meningkatkan antibodi di tubuh seseorang sehingga tidak mudah terserang Covid-19.
Kalaupun terserang, gejalanya atau kesakitannya akan lebih ringan dibanding yang belum mendapat vaksinasi.
“Vaksin adalah upaya kita untuk memberikan antibodi agar seseorang itu punya kekebalan. Apabila kena virus termasuk varian baru sekalipun, dia (gejalanya) akan lebih ringan dari orang yang tidak divaksin. Begitu pun dengan yang di-booster,” tandas Syahril.
Editor: Rizki Audina/*
No Comments