BICARAINDONESIA-Medan : Suasana di kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP Sumbagut) di Jalan Dr Cipto No 12 Medan Polonia mendadak tegang. Para karyawan terlihat panik saat api tiba-tiba tersiar ancaman bom yang diletakkan orang tak dikenal di salah satu bagian gedung.
Namun dengan kesigapan pegawai yang didukung personel Jibom Brimob Poldasu dan Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan, sebuah bungkusan yang diduga berisi bahan peledak bisa ditemukan dan dijinakkan.
Untung saja, peristiwa yang berlangsung Rabu, 16 November 2022 itu, merupakan bagian dari kegiatan Simulasi Sistem Proteksi Kebakaran dan Simulasi Tanggap Darurat yang digelar Tim K3 PLN UIP Sumbagut.
Untuk memaksimalkan pengetahuan materi, dalam kegiatan yang turut dihadiri General Manager Octavianus, para Senior Manager, Pj Dal K3L, pegawai dan Tenaga Alih Daya (TAD), PLN UIP Sumbagut turut menghadirkan para ahli dari Dinas P2K Kota Medan Bambang Gunawan dan tim dari Brimob Poldasu dibawah komando AKP Masmur Sitepu.
Pantauan di lapangan, kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan internal PLN dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat atau pemulihan jika terjadi keadaan darurat yang tidak dinginkan, diawali dengan materi terkait pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
Para peserta yang merupakan pegawai dan TAD, diberi pemahaman bagaimana melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan yang terjadi, sehingga seluruh peserta mampu untuk memberikan langkah langkah pertolongan pertama.
General Manager PLN UIP Sumbagut Octavianus Duha dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan simulasi tanggap darurat tersebut bertujuan untuk membentuk internal pegawai yang tangguh dan Responsif terhadap bencana/keadaan darurat.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kita semua untuk meningkatkan _Awareness_ kita terhadap penanggulangan keadaan darurat,” sebutnya.
Ia juga mengatakan, simulasi tanggap darurat kebakaran, penting dilakukan di internal institusi karena kebakaran adalah bencana yang dapat berdampak buruk pada kehilangan inventaris/aset, dokumen penting, hingga mengakibatkan kehilangan korban jiwa.
Sementara, mewakili Dinas P2K Kota Medan Bambang Gunawan memaparkan, teori api itu terdiri dari 3 yaitu ada bahan yang mudah terbakar, panas dan oksigen.
Dalam paparannya juga disampaikan kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran sangat penting dilakukan.
‘’Pegawai dan TAD yang dilatih untuk memahami faktor-faktor yang dapat berpotensi menjadi bahaya api, ledakan, hingga kebakaran. Dilatih juga bagaimana tanggap pada kejadian kebakaran. Semoga bisa menambah pengetahuan dan membuat pegawai tangguh bencana, kemudian bisa diaplikasikan dimanapun kapan pun,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama juga telah dilaksanakan simulasi menghadapi huruhara yang bisa terjadi kapanpun sehingga personil pengamanan mampu melakukan tindakan pengamanan terhadap para pengunjukrasa.
No Comments