x

Diduga Alami Depresi, Kakek Sukardi Ditemukan Gantung Diri

2 minutes reading
Saturday, 5 Sep 2020 13:12 0 220 rizaldyk

BICARAINDONESIA-Deliserdang : Sukardi (64), warga Jalan Bakaranbatu, Dusun II, Desa Tanjungbaru, Kecamatan Tanjungmorawa, memilih cara mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya menggunakan seutas tali rafia sepanjang 3 meter di kamar rumahnya, Sabtu (5/9/2020), sekira pukul 11.00 WIB. Korban pertama kali ditemukan cucunya, Novi Anggraini (22).

“Novi (cucu korban), pukul 10.30 Wib di dapur sedang mencuci piring. Setelah mencuci piring, novi rencananya hendak menyapu lantai, namun setelah dicari, sapunya tak terlihat,” kata Kapolsek Tanjungmorawa, AKP Sawangin kepada wartawan.

Sebelumnya, sambung Sawangin, Novi Anggraini masih sempat melihat kakeknya memegang sapu tersebut, dipanggil dan dicari, namun novi tak menemukan kakeknya.

Terus mencari, Novi akhirnya bergegas ke kamar kakeknya. Namun saat pintu kamar dibuka, Novi langsung terhenyak melihat tubuh kakeknya sudah menggantung di kusen kamar, dengan seutas tali rafia sepanjang 3 meter.

Seketika Novi berteriak dan langsung berlari memberitahukan kejadian itu kepada Sugiman (58), ipar korban, yang kesehariannya bekerja di bengkel bubut.

Mendapat laporan itu, Sugiman mengajak Panji (31/cucu korban), dan M Yusuf (47/menantu korban), untuk memeriksa kondisi korban.
Mereka langsung masuk ke kamar, dan menemukan korban sudah dalam kondisi lemas tergantung. Tak tega melihat itu, M Yusuf laly memotong tali rafia dan menurunkan korban yang sudah meninggal dunia ke tempat tidur.

Pukul 11.00 Wib, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke aparat pemerintahan desa setempat dan langsung diteruskan ke polisi.

Pukul 12.25 Wib, personel Polsek Tanjungmorawa dan Tim Inafis Polresta Deliserdang, tiba di lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi korban.

Dari hasil olah TKP, dinyatakan korban murni bunuh diri. Pada leher korban mengalami memar bekas ikatan tali, tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan di tubuhnya, alat kelamin mengeluarkan sperma dan air seni. Atas kejadian itu, keluarga korban mengikhlaskannya dan membuat surat pernyataan tidak keberatan.

“Penyebab, diduga korban mengalami depresi dan linglung sejak dilarang bekerja oleh anak-anaknya,” sebut Sawangin.

Penulis : Budi
Editor : Amri

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x