x

Harga Emas Diprediksi Meroket, Tembus Rp1,6 Juta/Gram di Tahun 2023

3 minutes reading
Monday, 26 Dec 2022 04:38 0 262 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Saxo Bank menerbitkan laporan mengenai prediksi ekonomi tahun 2023. Salah satu hal yang diprediksi bank investasi asal Denmark itu ialah harga emas akan meroket ke level paling tinggi di tahun depan.

CNBC pada Senin (26/12/2022) melansir, Saxo Bank juga memprediksi ekonomi global beralih ke mode perang tahun depan sehingga mengharuskan berbagai negara mencari keuntungan ekonominya sendiri. Kemudian, juga mengutamakan kemandirian produksi dalam negeri daripada perdagangan global.

Prediksi Ekonomi 2023

1. Emas Meroket 67%
Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen memperkirakan harga emas bisa melebihi US$ 3.000 atau sekitar Rp l46,5 juta (kurs Rp 15.500) per ons pada 2023.

1 ons setara 28,35 gram. Artinya, per gramnya emas akan berada di harga Rp1,6 juta. Jumlah tersebut 67% lebih tinggi dari harga saat ini sekitar US$ 1.797 per ons atau sekitar Rp982 ribu per gram.

Hal itu diperkirakan naik karena tiga faktor. Pertama, mentalitas ekonomi perang yang meningkat akan membuat emas lebih menarik daripada cadangan devisa. Kedua, investasi besar dalam prioritas keamanan nasional baru. Ketiga, peningkatan likuiditas global karena pembuat kebijakan mencoba menghindari bencana utang di masing-masing negara.

“Saya tidak akan terkejut melihat ekonomi yang digerakkan oleh komoditas ingin beralih ke emas karena kurangnya alternatif yang lebih baik. Jelas sekali harga emas akan terbang,” kata Steen Jakobsen Kepala Investasi Saxo.

2. Inggris Mau Kembali ke Uni Eropa
Inggris diprediksi akan kembali masuk ke Uni Eropa sehingga Saxo Bank mengatakan, ada kemungkinan Inggris melakukan referendum untuk menghentikan Brexit.

“Saya benar-benar berpikir itu adalah salah satu hal yang kemungkinan besar akan terjadi,” kata Jakobsen.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Menteri Keuangannya Jeremy Hunt dapat mengambil peringkat Partai Konservatif ke level terendah yang belum pernah terdengar.
Menurut Ahli Strategi Pasar Saxo Jessica Amir, hal itu karena program fiskal brutal mereka melemparkan Inggris ke dalam resesi.

Oleh karena itu, diperkirakan publik Inggris akan terdorong untuk memikirkan kembali pemungutan suara Brexit, dengan pemilih yang lebih muda memimpin. Akhirnya, memaksa Rishi Sunak untuk mengadakan pemilihan umum.

3. Larangan Produksi Daging
Daging bertanggung jawab atas 57% emisi dari produksi makanan sebagaiaman penelitian yang diterbitkan oleh Nature Food. Dengan negara-negara di seluruh dunia telah membuat komitmen net-zero, Saxo mengatakan, ada kemungkinan setidaknya satu negara dapat menghentikan produksi daging sepenuhnya.

Ahli Strategi Pasar Saxo Charu Chanana mengatakan bahwa akan ada negara yang ingin mengungguli negara lain dalam kredensial iklimnya, dapat memutuskan untuk mengenakan pajak daging yang berat mulai tahun 2025. Juga dapat melarang semua daging bersumber hewan hidup yang diproduksi di dalam negeri sepenuhnya pada tahun 2030.

Inggris, negara-negara di Uni Eropa, Jepang, dan Kanada termasuk di antara negara-negara dengan ikrar net-zero yang mengikat secara hukum.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x