x

Bersinergi dengan Polri, Panglima TNI akan Kumpulkan Pemda dan Dansat Daerah Rawan

2 minutes reading
Thursday, 29 Dec 2022 12:53 0 251 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Awal tahun 2023, Panglima TNI Yudo Margono akan mengumpulkan pemerintah daerah dan komandan satuan (Dansat) TNI di sejumlah daerah rawan.

Hal itu dilakukan agar Yudo dapat mengetahui situasi serta mendapat masukan terkait daerah-daerah rawan tersebut. Guna mengevaluasi hal-hal yang telah terlaksana di lokasi, Kamis (29/12/2022).

“Jadi, setara staf sudah saya rapatkan kemarin, termasuk dukungan, kemudian dorongan logistik dan sebagainya. Sudah kita rencanakan di tingkat staf. Nanti untuk lebih jelasnya, saya akan mengumpulkan pemerintah daerah juga dengan para komandan-komandan satuan di jajaran di daerah sana tentunya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yudo mengatakan bahwa dari evaluasi bersama itu ia akan mempertahankan hal-hal baik di setiap daerah rawan. Sementara itu, kekurangan-kekurangan yang ada akan dilengkapi.

“Tentunya saya harus lihat dulu situasinya. Saya kumpulkan para komandan. Setelahnya, apa kebutuhannya? Apa kesulitannya selama di daerah operasi? Termasuk di Papua, Natuna, maupun daerah-daerah lain,” jelas Yudo.

Yudo juga memastikan akan tetap bersinergi dengan Polri dan komponen masyarakat lainnya. Ia mengaku telah menawarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk ikut dalam kegiatan ke daerah-daerah rawan tersebut.

“Beliau sudah saya tawari. Kemudian, nanti kalau waktunya beliau memungkinkan, akan kita ajak. Toh, di daerah sana kan juga ada kapolda, kapolres. Nanti kita ajak bersama-sama,” ungkap Yudo.

Sebelumnya, Yudo mengungkap 12 perbatasan Indonesia yang dinilai rawan. Perbatasan rawan itu terdiri dari 10 perbatasan laut dan 2 perbatasan darat.

TNI telah melakukan diplomasi di perbatasan yang berada di darat. Tak hanya itu, Yudo menjelaskan bahwa pihaknya akan meninjau langsung daerah rawan di Indonesia, mulai Papua, Laut Natuna, hingga Aceh.

“Untuk langkah pertama, tentunya daerah rawan strategis yang perlu kita kunjungi. Mulai Papua, laut Natuna, kemudian juga di Aceh, menjadi prioritas,” jelas Yudo.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x