BICARAINDONESIA-Bogor : Jejak peristiwa penemuan ABG perempuan lemas di semak-semak di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai terkuak. Ternyata, sebelum diperkosa, remaja 14 tahun itu terlebih dahulu dicekoki obat penenang sebelum diperkosa di lokasi itu oleh kedua pelaku. Penenang yang diberikan ke korban juga merupakan obat oplosan.
“Obat warung, Paramex sama obat lain, di warung, obat warung,” ujar Kanitreskrim Polsek Klapanunggal Iptu AM Zalukhu kepada wartawan, Selasa (3/1/2023) dilansir dari detikcom.
Obat-obat yang dibeli di warung itu kemudian dicampur. Meski begitu, Zalukhu menyebut pelaku mengaku lupa merk apa saja yang dibeli.
“Dia juga lupa, (obat-obatnya) dimix, Iya (oplosan),” kata Zalukhu.
Meski begitu, Zalukhu tak mengetahui pasti bagaimana cara pelaku meracik obat oplosan itu. Pelaku meracik obat oplosan itu di basecamp mereka.
Zalukhu lalu menjelaskan proses pemberian obat oplosan itu ke korban. Para pelaku mencekik korban hingga mulutnya terbuka.
“(Dicampur obatnya), ada niat mencelakaan. Semua obat warung dimasukin ke mulutnya, dicekik, kebuka mulutnya, langsung dimasukin,” jelas Zalukhu.
Pelaku Ngaku Content Creator
Setelah melakukan perburuan, polisi akhirnya menangkap M (19) dan S (19), pelaku pemerkosaan remaja perempuan berusia 14 tahun hingga tubuhnya ditemukan lemas di semak-semak. Polisi mengatakan M diduga mengaku sebagai content creator saat berkenalan dengan korban.
“Dia ngakunya adalah content creator ke korban, lagi sedang bekerja disibukkan dengan keponakannya yang rewel. Dia minta bantu ke korban, mau nggak jagain keponakan saya sampai pagi saja, nanti saya gaji Rp 300 ribu,” kata Zalukhu.
Dia mengatakan M sudah berkenalan dengan korban melalui media sosial. M mulanya berniat mencuri barang korban untuk mengganti motor.
“Dia kan nggak punya uang, terlintaslah di dalam pikiran dia untuk ngambil HP orang. Tapi kalau langsung di jalanan nggak berani dia. Akhirnya kenalan sama korban lewat FB,” ujarnya.
“Begitu sampai di TKP, di situlah terjadi pemukulan, cekik, segala macam, sampai pemerkosaan,” sambungnya.
Editor : Tyan/*