BICARAINDONESIA-Medan : PT Bank Sumut menggelar Due Diligence Meeting and Public Expose di Hotel JW Marriot Medan, Senin (9/1/2023). Acara tersebut bertujuan untuk memberikan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Sebanyak 2,9 miliar lembar saham atau 23% dari modal, ditawarkan oleh Bank Sumut untuk ditempatkan dan disetor penuh perseroan pasca-IPO. Melalui upaya tersebut, PT Bank Sumut berpotensi meraih dana hingga Rp1,49 triliun dengan menawarkan harga Rp350–Rp510 per saham.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti mengatakan, modal inti Bank Sumut tercatat sebesar Rp4 triliun. Langkah IPO, lanjutnya, merupakan upaya Bank Sumut memperkuat struktur permodalan untuk naik kelas ke Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) II. Sedang syarat utamanya, kelompok tersebut harus memiliki modal inti minimal Rp6 triliun.
“Langkah IPO akan memperkuat struktur modal Bank Sumut untuk naik kelas ke KBMI II dengan modal inti Rp6 triliun. Bank Sumut masih di KBMI I. Kita optimis, tidak lama lagi bisa masuk KBMI II,” ujar Arieta Aryanti.
Sementara itu, Plt. Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto mengatakan bahwa setelah mendapat dana IPO, Bank Sumut akan berupaya meningkatkan penyaluran kredit. Khususnya dalam mengoptimalkan potensi bisnis terkait APBD di Sumatera Utara.
“Kami juga akan mengoptimalkan penyaluran kredit UMKM dan consumer loan para ASN yang menjadi captive market Bank Sumut,” katanya.
Lebih lanjut Hadi mengatakan bahwa dana IPO juga akan digunakan untuk memperluas jaringan layanan ke luar Sumatera Utara.
“Akhir tahun 2022, kami buka cabang pertama di Pekanbaru. Lalu, tahun ini kami akan membuka satu cabang di Kota Duri Riau, juga di Jambi dan Palembang,” tandasnya.
Penulis/Editor: Rizki Audina