x

Sebut Jokowi Firaun, Cak Nun Minta Maaf dan Mengaku Kesambet

2 minutes reading
Thursday, 19 Jan 2023 06:27 0 189 Ika Lubis

BICARAINDONESIA- Jakarta : Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun minta maaf usai menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun dalam ceramahnya beberapa waktu lalu. Cak Nun mengaku kesambet ketika menyebut Jokowi seperti itu.

Hal itu disampaikan Cak Nun di tengah momen Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, Selasa (17/1/2023) malam.

Awalnya, dia menjelaskan teori tentang roh dan kaitannya dengan kesadaran setiap manusia.

“Kita harus memahami bahwa hidup kita nomor satu adalah ruh kita, maka kita mulai tahun 2023 aktivasi ruh itu. Dan di puncak aktivasi ruh itu saya sendiri yang diberi ujian oleh Allah,” kata Cak Nun di depan para jamaah maiyah.

“Jadi ketika sedang indah-indahnya Maiyah, ketika sedang puncak-puncaknya hidayah Allah menabur ke Maiyah, itu saya sendiri yang keblondrok (terkecoh). Artinya saya dikasih ujian oleh Allah yang luar biasa, meneng-meneng (diam-diam) aku ki ngomong hal Firaun coba. Dan itu saya kesambet,” sambungnya.

Cak Nun mengaku saat itu dia sama sekali tak memiliki rencana menyangkutpautkan materi ceramahnya dengan tokoh Firaun, Haman, maupun Qorun. Semua tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutnya tanpa kendali.

“Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang, judulnya Mbah Nun Kesambet. Tolong dibaca,” ujar dia.

Sementara di video lainnya berjudul ‘Mbah Nun Kesambet’ yang diunggah di kanal YouTube CakNun.com, Selasa (17/1), Cak Nun menyampaikan permintaan maaf karena telah ‘mengucapkan apa yang seharusnya tidak diucapkan’.

“Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu,” kata Cak Nun.

Lebih lanjut, Cak Nun mengaku telah meminta maaf kepada keluarganya pula lantaran tak memikirkan konsekuensi dari apa yang ia ucapkan waktu itu. Dia merasa telah melanggar ajarannya sendiri.

“Saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan. Kan, saya mengajarkan di Maiyah dan semua keluarga bahwa ora waton bener (tak asal benar) kui kok ucapke, kan harus baik harus efeknya, harus diperhitungkan harus bijaksana,” katanya.

“Saya dianggap tidak bijaksana. Kan, saya mengajarkan jangan ngomong siapa. Tapi apa, kan gitu. Itu saya sendiri melanggar,” tutup Cak Nun.

LAINNYA
x