BICARAINDONESIA-Jakarta : Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen merupakan salah satu sosok penting dalam perekonomian dunia. Beberapa waktu lalu, Yellen pernah dinobatkan sebagai The Most Powerfull Woman in The World.
Yellen menyatakan ambisinya untuk merombak otoritas pajak Amerika Serikat (IRS). Dikutip dari Reuters, Yellen sedang dalam perjalanan dari Eropa menuju Zambia. Prioritasnya untuk mereformasi IRS disebut akan membuatnya berhadapan dengan anggota kongres AS dari Partai Republik, penguasa House of Representatives.
Sebagai pemimpin The Fed sebelum ditunjuk Presiden AS Jo Biden sebagai Menkeu, Yellen menyatakan kegembiraannya atas anggaran US$ 80 miliar yang dialokasikan kongres untuk IRS. Anggaran itu akan digunakan untuk mengejar ketertinggalan IRS dalam memeriksa SPT pajak dan memburu utang pajak yang diperkirakan mencapai US$ 600 miliar.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa anggaran tersebut adalah salah satu alasan utama dirinya bertahan sebagai Menkeu. Ada banyak lobi yang dilakukan Yellen secara habis-habisan untuk alokasi dana untuk IRS.
IRS, jelas Yellen, kewalahan dalam memeriksa SPT yang masuk dan kekurangan orang untuk melakukan audit kepada pembayar pajak tertinggi di AS.
“Saya bersemangat RUU tersebut telah disahkan dan ingin memastikan bahwa itu akan membuat perbedaan, termasuk di IRS. IRS butuh dirombak habis, ini adalah tugas yang berat,” kata Yellen, Senin (23/1/2023).
Anggota kongres dari Partai Republik sebelumnya, berusaha memangkas anggaran IRS sebanyak puluhan miliar dolar dari UU Penurunan Inflasi. UU itu mencakup kredit pajak senilai US$ 270 miliar untuk mobil listrik, panel surya, dan belanja terkait perubahan iklim lainnya.
Ke depannya, Yellen disebut akan kesulitan meloloskan agenda Biden karena harus berhadapan dengan House of Representatives yang didominasi partai oposisi. Dia sebelumnya dirumorkan berencana mundur sebelum masa jabatan 4 tahun Biden berakhir.
“Ini mungkin pekerjaan terakhir saya. Saya lebih baik melakukan ini daripada di rumah merajut sweter atau apa pun yang biasanya dilakukan pensiunan,” kata Yellen.
Editor: Rizki Audina/*