BICARAINDONESIA-Jakarta : Tim penyelam di kerahkan untuk mencari empat orang yang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang mengguncang Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023). Selain itu, lima orang juga mengalami luka-luka.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Jayapura, Asep Khalid mengatakan, empat korban itu ditemukan dari puing bangunan rumah makan atau kafetaria yang roboh akibat guncangan gempabumi.
Kafetaria itu, kata Asep, berada di atas perairan di kawasan Kota Jayapura. Sehingga, proses evakuasi dilakukan tim ahli dengan menyelam.
“Kafe ada yang roboh dan di situ ada empat meninggal. (Para korban) ada di kafe, guncangan lalu roboh. Roboh lalu (para korban) tertindih. Langsung jatuhnya ke laut bangunannya. Bangunannya ada di pinggir talud ,” ujar Asep dalam rilis yang diterima dari Plt Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Jumat (10/2/2023).
Asep menyampaikan gempabumi berlangsung kuat selama 2-3 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.
Saat dia menyampaikan laporan kepada Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, Asep merasakan gempabumi susulan yang kembali terjadi.
Selain itu, mengutip dari Antara, Asep mengatakan sejumlah bangunan rusak akibat gempa tersebut. Kerusakan dan kemungkinan korban lain dampak gempa tersebut masih terus didata BNPB. Saat ini tercatat ada 700 orang yang mengungsi.
“Sementara dari data yang kami dapat di lapangan itu kantor Wali Kota Jayapura mengalami keretakan dan Mall Jayapura juga,” katanya.
BNPB mengimbau kepada semua masyarakat agar tetap menghindari bangunan berlantai untuk mengantisipasi gempa susulan.
“Semua warga tetap waspada dan sementara waktu hindari bangunan berlantai dan mencari titik kumpul seperti lapangan untuk evakuasi,” ungkap dia.
Berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 13.28 WIB atau 15.28 WIT itu berpusat di 2.60 LS dan 140.66 BT di kedalaman 10 kilometer.
Merujuk pada data BMKG, wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya diguncang gempabumi secara bertubi-tubi hingga sebanyak 1.055 kali sejak 2 Januari 2023 dan yang dirasakan oleh masyarakat ada 120 kejadian.