x

Kelompok Pria Bersenjata Serang Konvoi Gubernur di Filipina, 4 Orang Tewas!

2 minutes reading
Saturday, 18 Feb 2023 13:19 0 219 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Konvoi seorang gubernur di Filipina bersama empat pengawalnya diserang oleh beberapa pria bersenjata. Pria bersenjata itu menyerang dengan tembakan hingga mengakibatkan para pengawal tewas.

Insiden mematikan itu terjadi pada Jumat (17/2/2023) waktu setempat. Tepatnya di wilayah Filipina Selatan yang memiliki sejarah panjang konflik politik kekerasan dan pemberontakan muslim.

Kantor Berita Associated Press melansir pada Sabtu (18/2/2023) bahwa polisi mengatakan, Gubernur Lanao del Sur Mamintal Alonto Adiong Jr. terluka setelah terkena tembakan di bagian pinggang.

Seorang ajudannya terluka karena tembakan di kaki, sedangkan keempat pengawalnya tewas akibat tembakan para pria bersenjata berat itu. Tembakan dilepas saat konvoi mereka melewati sebuah desa di perbatasan Provinsi Lanao del Sur dan Bukidnon.

Adiong dan ajudannya yang tengah dirawat di rumah sakit dalam keadaan stabil. Hal itu disampaikan oleh Zia Alonto Adiong, saudara laki-laki dari gubernur tersebut melalui Facebook.

Sementara itu, pihak berwenang belum memberikan keterangan lebih detail mengenai penembakan tersebut. Termasuk siapa yang diduga melakukan serangan itu.

“Yang terburuk telah berlalu. Dia (gubernur) telah keluar dari bahaya,” kata Zia Alonto Adiong.

“Kami memohon kepada pihak berwenang untuk segera bertindak dan menggunakan semua cara hukum yang tersedia untuk mengejar dan membawa pelaku ke pengadilan,” imbuhnya.

Diketahui, Lanao del Sur adalah bagian dari wilayah otonomi muslim yang terdiri dari lima provinsi di wilayah Filipina Selatan. Wilayah itu dikendalikan oleh mantan pemberontak muslim dalam pengaturan transisi di bawah pakta perdamaian 2014 dengan pemerintah Filipina.

Sejumlah besar senjata api yang tersedia sering memicu persaingan politik yang keras di masa lalu. Pada 2017, ratusan militan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS mengepung Kota Marawi di Lanao.

Pasukan Filipina menghentikan pengepungan itu setelah lima bulan dalam serangan darat besar-besaran yang didukung oleh serangan udara. Bahkan menewaskan lebih dari 1.000 orang yang sebagian besarnya merupakan militan.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x