BICARAINDONESIA-Athena : Dua kereta di Yunani mengalami tabrakan maut yang mengakibatkan 43 orang tewas. Menteri Transportasi Yunani Kostas Karamanlis langsung mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.
Reuters dan AFP melansir pada Kamis (2/3/2023), Karamanlis mengajukan pengunduran diri beberapa jam setelah tabrakan dua kereta itu terjadi. Insiden kecelakaan itu tepatnya terjadi di luar kota Larissa pada Selasa (28/2) malam, waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Karamanlis menyatakan, dirinya bertanggung jawab atas ‘kegagalan sejak lama’ untuk memperbaiki sistem perkeretaapian di negaranya itu. Dia menyebut, sistem yang ada, sudah tidak layak untuk abad ke-21.
“Saya merasa telah menjadi tugas saya untuk memberikan tanda penghormatan seminimal mungkin terhadap kenangan orang-orang yang meninggal secara tidak adil. Mengambil tanggung jawab atas kekurangan kronis dalam negara dan sistem politik Yunani,” tulis Karamanlis, Rabu (1/3/2023).
“Dari lubuk hati terdalam, saya sekali lagi menyampaikan rasa sakit dan dukungan untuk keluarga para korban,” imbuhnya, dilansir Business Standard.
Dituturkan juga oleh Karamanlis bahwa dirinya telah melakukan ‘setiap upaya’ untuk meningkatkan sistem perkeretaapian di Yunani. “Namun, ketika sesuatu yang begitu tragis terjadi, kita tidak bisa melanjutkan seolah-olah tidak terjadi apa-apa,” sebut Karamanlis.
Associated Press menyebut bahwa jumlah korban jiwa akibat tabrakan dua kereta itu bertambah menjadi sedikitnya 43 orang. Kebanyakan korban, menurut Reuters, merupakan mahasiswa yang baru kembali dari liburan akhir pekan yang panjang.
Diketahui, tabrakan itu terjadi antara sebuah kereta penumpang yang melaju dari Athena menuju Thessaloniki dengan sebuah kereta kargo yang melaju dari Thessaloniki menuju Larissa. Kedua kereta melaju di rel yang sama dan saling bertabrakan di bagian depan atau ‘adu banteng’ di luar kota Larrissa.
Perdana Menteri (PM) Kyriakos Mitsotakis menyebut, tabrakan dua kereta itu sebagai ‘kecelakaan kereta api mengerikan yang belum pernah terjadi di negara kita’. Dia juga menjanjikan adanya penyelidikan secara menyeluruh dan independen.
Mitsotakis juga menyebutkan bahwa kecelakaan itu tampaknya ‘sebagian besar disebabkan oleh kesalahan manusia yang tragis’, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Editor: Rizki Audina/*