BICARAINDONESIA-Jakarta : Diduga menjadi korban malapraktik, kaki seorang bayi di Medan melepuh setelah menjalani proses skrining stunting di rumah sakit. Kementerian Kesehatan RI mengatakan, tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kasus tersebut.
Awalnya, bayi tersebut melakukan pemeriksaan hipotiroid yang mengharuskan pengambilan sampel darah. Kemudian, sampel itu dikirim ke Kemenkes RI. Guna melihat kemungkinan faktor tiroid yang bisa mengganggu mental, pertumbuhan anak, serta stunting.
Namun, dalam prosesnya, ayah dari si bayi, Ibnu Sajaya Hutabarat, menduga ada malapraktik yang dilakukan perawat. “Dia bilang SOP serta mekanismenya hanya pengambilan sampel darah, seperti cek gula darah dan cek golongan darah. Hanya menusuk jarum ke tumit bayi untuk ambil sedikit darahnya, saya tanda tangan formulir persetujuan itu,” kata Ibnu.
Tiba-tiba, Ibnu melihat kaki bayinya sudah dibalut kain kasa dan disebut mengalami cedera. “Di situ saya panik sekali, pas melihat telapak kaki anak saya berubah berwarna merah darah. Saya tanya sama perawat, tetapi jawaban mereka satu pun tak ada yang memuaskan,” kata Ibnu.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut, pihaknya masih dalam proses komunikasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Mengingat, program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah memangkas kasus stunting.
“Kita masih tunggu, ya. Karena ini masih dugaan,” terang dr Nadia saat dihubungi Jumat (17/3/2023).
“Yang pasti, kita akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menanyakan kronologis kejadian,” sambungnya.
Direktur RS Mitra Medika Amplas Syahrial Anas, secara terpisah, menjabarkan apa yang terjadi. Pemeriksaan tiroid selama ini, menurutnya, sudah dilakukan kepada setiap bayi yang lahir dan tidak ada keluhan.
“Jadi, cara melakukannya, kaki anak itu dikompres dengan air panas agar terjadi pengembangan pembuluh darah. Agar darahnya bisa banyak keluar dan tertampung sesuai yang ditentukan,” ungkapnya, Kamis (16/3/2023).
Meski begitu, pada kasus tersebut, pihaknya memastikan tengah melakukan investigasi awal. Termasuk memastikan apakah ada kemungkinan suhu air yang dipakai terlampau panas.
“Jadi, kami akui terjadi di RS (Mitra Medika) dan kami akan bertanggung jawab penuh. Anak ini akan kami rawat sampai kakinya sembuh. Kami akan libatkan juga dokter-dokter ahli. Ini sudah kami sampaikan kepada orang tua bayi,” ucapnya.
“RS siap bertanggung jawab. Karena manalah kami mau membuat anaknya menderita. Saat ini, bayi tersebut dirawat dengan tiga dokter spesialis. (Kondisinya) semuanya sehat, cuma kakinya saja yang perlu dirawat,” tutur Syahrial.
Editor: Rizki Audina/*