x

Gunung Merapi Luncurkan 17 Kali Lava Pijar, BPPTKG Imbau Masyarakat untuk Waspada!

2 minutes reading
Saturday, 18 Mar 2023 03:59 0 204 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Pagi ini, Sabtu (18/3/2023), Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, 17 kali mengeluarkan guguran lava pijar. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, jarak luncur guguran itu 1.500 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng).

“Teramati guguran lava pijar 17 kali dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke barat daya atau Kali Bebeng,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Sabtu (18/3/2023).

BPPTKG juga mengungkapkan, pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, Gunung Merapi mengalami 37 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-38 mm selama 19.1-152.8 detik. Kemudian, empat kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm selama 6.2-9.1 detik, satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 31 mm selama 8,9 detik. Serta gempa tektonik jauh dalam dengan amplitudo 9 mm selama 19.8 detik.

Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 75-150 meter di atas puncak kawah. Pada periode pengamatan Jumat (17/3/2023) sejak pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat dua kali meluncurkan awan panas guguran. Jarak luncur maksimumnya 1.300 meter ke arah barat daya. Selain itu, guguran lava juga terpantau sebanyak 23 kali dengan jarak luncur 1.800 meter ke barat daya.

Status Gunung Merapi

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran, yakni di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak dan Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Potensi bahaya juga ada di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak. Sementara itu, lontaran material vulkanik, jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

BPPTKG mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya lahar di alur sungai berhulu Merapi, terutama saat terjadi hujan di puncak gunung.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x