BICARAINDONESIA-Sergai : Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto menikmati sajian tradisional hasil olahan petani di Desa Bingkat, Pegajahan, Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Dari kelapa pandan, tepung sorgum dari pohon sorgum, getuk hingga tiwul dicicipi jenderal bintang tiga tersebut.
“Saya suka yang beginian, rasanya enak. Saya anak desa, jadi rindu makanan tradisional,” katanya.
Agus mengatakan hasil olahan pertanian yang dikelola menjadi makanan tradisional seperti ini harus ditingkatkan kembali produksinya dan diperkenalkan kembali pada masyarakat.
Dahulu sebelum dan di masa transisi kemerdekaan, getuk dan tiwul merupakan makanan utama masyarakat. Saat itu beras masih sulit didapatkan.
Orang-orang sebelum kita, sehat-sehat tidak ada yang kena penyakit aneh-aneh. Itu kenapa, tanya Agus? Karena makanannya sehat, ada protein, karbohidrat yang cukup dan satu lagi tanpa bahan pengawet.
“Kita harus dorong produksi kearifan lokal, manfaatnya petani dan pedagang sejahtera, ekonomi bangkit, dan kamtibmas terjaga,” ucapnya.
Mantan Kapolda Sumut tersebut juga memberikan bantuan sosial kepada pedagang sebesar 50 juta rupiah. Dan berharap UMKM dapat terus berkembang dan maju.
Sementara itu, Salah satu peserta UMKM, Wati (40) berterima kasih pada Kabaharkam Polri karena bersedia mendatangi Desa Bingkat, kampung tangguh sebagai percontohan desa mandiri ketahanan pangan dan pencegahan Covid-19.
“Terima kasih atas bantuan bapak. Kami akan selalu menjaga desa ini dan mengembangkannya,” katanya.
Editor : Amri/Ril
No Comments