BICARAINDONESIA-Jakarta : Agung Wibowo Hadi, Direktur Eksekutif Kajian Lintas Generasi juga pendiri Forkot meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk pecat Ketua DPC Jakarta Barat terkait dugaan lobi-lobi untuk menutupi tindak pidana kejahatan seksual predator anak di wilayah Jakarta Barat.
Agung yang menerima sebuah foto ibu dan korban saat dilobi oleh Ketua DPC tersebut sebelum kasusnya berlanjut ke Polsek Tambora dan menurut informasi pelaku dimintai uang Rp 20 juta untuk berdamai sehingga kasusnya tidak diteruskan.
Agung menyayangkan adanya lobi lobi damai yang dilakukan Ketua DPC tersebut. Apalagi saat akan berbuat mesum itu justru dilihat oleh para simpatisan tim anggota DPRD DKI SO.
“Pelaku sudah kerap mengajak korban dan terkesan direstui oleh ibu korban bahkan saat di posko juga perilaku predator itu tampak dilihat tim. Bisa dibilang itu posko tempat mesum karena sudah dua kali kejadian di posko tersebut,”ucap Agung .
Agung juga meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mengawal kasus tersebut,”Ini kasus pencabulan kalau sampai ada upaya pembebasan pelaku atau lobi-lobi jahat maka saya meminta KPAI untuk segera bertindak,”ucap Agung yang mendengar bahwa penahanan pelaku justru ditangguhkan dengan cara restorative justice.
Sebelumnya anak berusia 11 tahun, warga Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh Fandi Halim (32), rekan kerja orangtua korban. Fandi dibekuk polisi setelah ibu korban melaporkannya ke Polsek Tambora pada Jumat (25/11/2022).
Kepala Polsek Metro Tambora Komisaris Putra Pratama mengatakan, Fandi merupakan warga Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, dan sudah berkeluarga.
Sebelumnya, orangtua korban dan pelaku mulai menjalin relasi baik pada tahun 2022, dikarenakan Fandi Halim adalah seorang koordinator reses dan sosper yang kerap mengkorupsi duit yang seharusnya dialokasi untuk warga. Namun saat dibagikan masih banyak terdapat sisa.”Korban sering diajak makan dan membeli barang-barang dan melihat kokoh Fandi bagi-bagi duit serta uang amplop sisa yang dikorupsinya,”ucap salah satu tim relawan yang minta nama tidak disebutkan.
Begitu tiba di hotel, korban langsung diajak masuk kamar dan terjadi lah peristiwa pencabulan. Setelah selesai, pelaku mengantar korban tetapi tidak sampai di rumahnya. Korban hanya diantar sampai minimarket dekat rumah korban,” kata Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama beberapa waktu lalu.
Putra melanjutkan Fandi nekat mencabuli bocah tersebut sebanyak dua kali di sebuah hotel di kawasan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Aksi bejat pertama dilakukan pada Sabtu (22/10/2022) dan kedua terjadi pada Senin (21/11/2022).
Namun fakta lain yang belum terungkap adanya keseringan pencabulan di posko di jalan Empang Bahagia, Jakarta Barat dan terjadi pembiaran oleh para tim yang ada disana. Posko itu adalah tempat kegiatan tim anggota DPRD DKI bernama SO.
“Tim sebelumnya juga pernah dicabuli oleh koordinator sebelum Fandi bernama liko, jadi ada dua kali kejadian di posko tersebut,”ucap salah satu tim tersebut.