x

Pemerintah Resmi Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras!

2 minutes reading
Saturday, 1 Apr 2023 05:07 0 230 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Harga Eceran Tertinggi (HET) beras resmi diterapkan oleh pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas). Kebijakan itu menyusul terbitnya Peraturan Bapanas Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, penetapan HET ini telah melalui pembahasan. Serta telah memperhatikan berbagai masukan dari stakeholder perberasan nasional.

“Perbadan HET beras ini melengkapi regulasi perberasan, yang mana pada saat bersamaan juga diterbitkan Perbadan Nomor 6 tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras,” ungkap Arief, dikutip Sabtu (1/4/2023).

Dalam peraturan tersebut, pemerintah mengatur HET beras berdasarkan zonasi. Untuk Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. HET beras medium senilai Rp10.900/kg, sedangkan HET beras premium Rp13.900/kg.

Sementara itu, untuk Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung, Sumsel, NTT, dan Kalimantan. HET beras medium sebesar Rp11.500/kg dan HET beras premium Rp14.400/kg. Adapun zona 3, meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp11.800/kg dan HET beras premium sebesar Rp14.800/kg.

Perbandingan Harga Lama

Sebagai perbandingan, dalam aturan lama, yaitu Permendag nomor 57 tahun 2017, HET beras sebagau berikut. Wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan HET medium Rp9.450/kg dan HET premium Rp12.800/kg.

Kemudian, Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, HET medium Rp9.950/kg dan HET premium Rp13.300/kg. Wilayah Bali dan NTB, HET medium Rp9.450/kg dan HET premium Rp12.800/kg. NTT HET mrdium Rp9.950/kg dan HET premium Rp13.300/kg

Sulawesi, HET medium Rp9.450/kg dan HET premium Rp12.800/kg. Kalimantan, HET medium Rp9.950/kg dan HET remium Rp13.300/kg. Maluku, HET edium Rp10.250/kg dan HET premium Rp13.600/kg. Papua, HET medium Rp10.250/kg dan HET premium Rp13.600/kg.

Arief menjelaskan, penerbitan aturan HET untuk menjaga keseimbangan harga dari hulu hingga hilir. “Jadi, di hulu kita mengatur harga di tingkat produsen melalui HPP, di hilir harga beras kita atur melalui penerapan HET. Itu kita lakukan agar terjadi keseimbangan di hulu dan hilir sesuai arahan Presiden. Agar harga di tingkat produsen wajar, di pedagang dan penggilingan wajar, serta di tingkat konsumen juga wajar,” ujarnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x