BICARAINDONESIA-Jakarta : Ulah turis nakal di Bali membuat Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan marah besar. Ia pun melawan. Ia ingin agar pajak buat turis asing segera diterapkan.
Luhut mendapat berbagai laporan yang menyebut bahwa bule-bule ini merendahkan para penegak hukum. Hal itu membuat Lubut turun tangan mengurusnya langsung lantaran dinilai keterlaluan.
“Dalam waktu dekat setidaknya kami akan fokus menindak berbagai bentuk pelanggaran ketertiban umum yang dilakukan,” ujar Luhut dalam unggahan di Instagram resminya, dikutip Rabu (5/4/2023).
“Lebih daripada itu, saya juga meminta agar segera direalisasikan inisiatif penerapan pajak bagi turis yang masuk ke Indonesia,” tegasnya.
Lalu, Luhut membeberkan data dari Travel Toursim Development Index 2021. Di dalamnya dikonfirmasi bahwa pengeluaran wisman di Indonesia, lebih rendah dibandingkan negara yang menawarkan wisata berkualitas.
Hal itu, disebut Luhut menjadi salah satu faktor kenapa begitu banyak turis nakal di Bali. Oleh karenanya, Indonesia harus bergerak ke pariwisata yang berkualitas.
“Permasalahan ini semakin membuat saya yakin bahwa Bali harus kembali pada peta jalan transformasi pariwisata dari mass tourism ke pariwisata berkualitas (quality tourism),” jelas Luhut.
Tekait pajak bagi turis, kata Luhut, insentif ini akan sangat berguna untuk membiayai pengembangan destinasi dan promosi wisata seperti yang sudah diterapkan di beberapa negara yang juga punya banyak industri pariwisata.
Ia pun meminta agar segera dilakukan kajian untuk kebijakan disinsentif bagi WNA dari beberapa negara yang seringkali bermasalah. Hal tersebut penting dilakukan agar wisman yang datang terseleksi dengan baik.
“Semua langkah dan upaya ini akan berhasil jika kita punya semangat yang sama, yaitu jangan pernah memandang sebelah mata Indonesia. Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang sangat menjaga nilai luhur budaya, tradisi, dan peraturan,” ujar Luhut.
“Jika wisatawan mancanegara ingin menikmati keindahan panorama alam Indonesia, maka mereka terlebih dahulu harus memahami dan menghormati nilai-nilai luhur budaya, tradisi, dan peraturan yang ditegakkan di negara ini,” imbuhnya.