BICARAINDONESIA-Jakarta : Setelah Indonesia dinyatakan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, Erick Thohir kembali bertemu dengan FIFA. Ada kabar baik yang dibawa Ketua Umum PSSI itu.
“Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah. Atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia, khususnya para pencinta sepak bola, Indonesia tidak mendapat sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia,” kata Erick melalui Instagramnya @erickthohir, dikutip Jumat (7/4/2023).
Menurutnya, setidaknya ada yang patut disyukuri karena FIFA hanya memberikan sanksi administrasi kepada PSSI, bukan sanksi berat seperti yang dibayangkan. “Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah,” tuturnya.
Erick menemui FIFA sesuai dengan arahan dari Jokowi untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepak bola Indonesia.
“Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi dan menjelaskan cetak biru sepak bola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi. Pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI,” sebutnya.
Dalam pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, Erick juga menjabarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadion. Nantinya, stadion itu dapat dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga.
“Hal itu akan di-review kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia,” tambahnya.
Bagi Erick, sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepak bola Indonesia.
“Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA. Kita tidak dikasih kartu merah, hanya kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini,” pungkasnya.
Editor: Rizki Audina/*