BICARAINDONESIA-Jakarta : Indofood akhirnya angkat bicara usai gegernya penarikan produk mi instan Indomie varian Rasa Ayam Spesial di Taiwan. Penarikan mi instan itu disebut gegara ketahuan mengandung etilen oksida, atau bahan pemicu kanker (karsinogen), melebihi batas.
Menanggapi itu, pihak Indofood menegaskan, produk-produknya di Indonesia telah memenuhi standar internasional terkait keamanan makanan.
“Semua mi instan yang diproduksi oleh ICBP di Indonesia diproses sesuai dengan standar keamanan pangan dari Codex Standard for Instant Noodles dan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI),” jelasnya melalui laman resmi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Jumat (28/4/2023).
“Mie instan kami telah mendapatkan Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), dan diproduksi di fasilitas produksi bersertifikat berdasarkan standar internasional,” tambahnya.
Lebih lanjut disebutkan bahwa pihak Indofood telah mengekspor produk mi instan ke berbagai negara selama lebih dari 30 tahun. Perseroan senantiasa memastikan bahwa seluruh produknya telah sesuai peraturan dan pedoman keamanan pangan yang berlaku di Indonesia maupun di negara lain.
“Kami tegaskan bahwa sesuai dengan keterangan yang dikeluarkan oleh BPOM RI, mie instan Indomie kami aman untuk dikonsumsi”, beber Direktur ICBP Taufik Wiraatmadja dalam keterangan tersebut.
BPOM RI kemarin juga menyebut bahwa produk Indomie rasa Ayam Spesial di Indonesia aman dikonsumsi.
“Kadar yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah batas maksimal residu di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” kata BPOM dalam keterangan tertulis dikutip dari detikcom Kamis (27/4).
Departemen Kesehatan Taipei, Taiwan, juga menemukan senyawa serupa pada produk mi instan asal Malaysia bernama Ah Lai White Curry Noodles. Pada bumbu mi instan produk Indonesia, ditemukan kandungan 0,187mg/kg etilen oksida. Sedangkan pada saus mi instan dari Malaysia, ditemukan sebanyak 0,065mg/kg etilen oksida.