BICARAINDONESIA-Madina : Sawiyah akhirnya bisa bernafas lega. Perjuangan wanita penderita penyakit Sirosis Hepatitis itu untuk mendapatkan perobatan, akhirnya membuahkan hasil.
Setelah penyakit perempuan 43 tahun itu viral di sosial media, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) di tempat dia bermukim di Desa Gading Bain, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailingnatal (Madina), Sumut akhirnya bereaksi.
Pada Sabtu malam (3/6/2023), Bupati Madina HM Jakfar Sukheri Nasution langsung memerintahkan Camat Kotanopan Pangeran Hidayat untuk membawa Sawiyah ke RSUD Panyabungan, untuk menjalani perawatan medis.
Berdasarkan data dari berbagai sumber, Sirosis Hepatitis merupakan penyakit organ hati seseorang dipenuhi dengan jaringan parut sehingga tidak berfungsi secara normal. Jaringan ini terbentuk akibat penyakit liver berkepanjangan karena infeksi virus hepatitis B atau C atau kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Menurut Denan Nasution, suami dari Sawiyah, selama 6 bulan terakhir, sang istri tak lagi merasakan obat dokter karena ketiadaan biaya. Selama itu pula, ibu dari dua orang anak ini kondisinya semakin memburuk, berat badan terus berkurang, perut semakin membesar dan tidak hilang selera makan.
Saat dijumpai di ruang rawat bedah, Minggu (4/6/2023), Denan menceritakan bahwa penyakit yang diderita istrinya sudah 4 tahun berjalan. Selama itu pula diupayakan berobat mulai dari dokter sampai ke dukun, namun tak kunjung sembuh karena penyakit sudah menggerogoti mulai dari TBC, Sirosis Hati bahkan sekarang sudah menjalar ke ginjal.
Saat ini, Sawiyah hanya ditemani sang suami di rumah sakit sembari menunggu pemeriksaan tim dokter pada Senin, 5 Juni 2023 besok.
“Sejak kita masuk tadi malam, penanganannya baru pemeriksaan awal, kata dokter menunggu tim dokter besok biar diperiksa secara mendalam apakah harus dirujuk atau bisa ditangani di RSU ini sendiri,” jelas Denan.
Denan mengaku memiliki BPJS, namun ia mengaku ragu apakah setelah dijamin Pemerintah Daerah, dirinya harus mengeluarkan uang untuk jenis obat terbaik. Karena selama 4 tahun dia berobat ke Puskesmas, BPJS hanya menjamin obat yang di garansi BPJS saja, untuk obat berkualitas bagus yang diresep ditanggung sendiri oleh pasien.
Penulis : Hanapi Lubis
Editor : Ty