BICARAINDONESIA-Jakarta : Sebuah bendungan era Soviet di Ukraina Selatan yang kini dikuasai Rusia meledak hebat. Ledakan tersebut menimbulkan banjir di seluruh zona perang. Kedua belah pihak, Rusia dan Ukraina, saling menyalahkan atas ledakan tersebut.
Beredar di media sosial, sebuah video yang menunjukkan serangkaian ledakan hebat di sekitar bendungan Kakhovka. Video lain menunjukkan, air melonjak melalui sisa-sisa bendungan dengan orang-orang di sekitar mengungkapkan keterkejutan mereka.
Bendungan setinggi 30 meter dengan panjang 3,2 km dan menampung air yang setara dengan Great Salt Lake di negara bagian Utah, AS, dibangun pada 1956 di sungai Dnipro sebagai bagian dari pembangkit listrik tenaga air Kakhovka .
Bendungan itu juga memasok air ke semenanjung Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014. Kemudian, ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang juga berada di bawah kendali Rusia.
Pejabat Rusia mengatakan, belum ada bahaya bagi pembangkit nuklir Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, dari penghancuran bendungan. Pembangkit listrik tenaga nuklir mendapatkan air pendinginnya dari reservoir.
Militer Ukraina mengatakan, pasukan Rusia meledakkan bendungan, sedangkan sumber Rusia menyalahkan Ukraina. “Kakhovka (bendungan) diledakkan oleh pasukan penduduk Rusia,” kata Komando Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina, Selasa (6/6/2023).
“Skala kehancuran, kecepatan dan volume air, dan kemungkinan area genangan sedang diklarifikasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kantor berita Rusia mengatakan, bendungan itu—yang dikendalikan oleh pasukan Rusia—telah hancur dalam baku tembak. Seorang pejabat yang ditunjuk Rusia mengatakan, itu adalah serangan teroris (sebutan Rusia untuk serangan oleh Ukraina).
Kepala wilayah Kherson, Rusia, mengatakan bahwa evakuasi di dekat bendungan telah dimulai dan air akan mencapai tingkat kritis dalam waktu lima jam. Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengadakan pertemuan darurat mengenai ledakan bendungan tersebut.
Tidak jelas bagaimana air banjir akan memengaruhi serangan balasan Ukraina yang telah lama direncanakan terhadap pasukan Rusia.
Editor: Rizki Audina/*