BICARAINDONESIA-Jakarta : Salah satu pendiri Ikatan Wartawan Online (IWO) Ade Mulyana, membenarkan kabar bahwa dirinya menolak ditugaskan menjadi Ketua Harian Pengurus Pusat IWO.
Jurnalis yang kini bekerja di media online Jakarta menyebutkan, surat pernyataan penolakan itu sudah disampaikan kepada Jodhi Yudono selaku pemberi tugas.
“Betul, (surat penolakan) sudah disampaikan pagi tadi,” kata Ade Mulyana saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (7/7/2027).
Menurut Ade, keputusan diambil setelah mempelajari dan berkonsultasi dengan sejumlah sejawat yang biasa beracara, terkait surat penugasan sebagai Ketua Harian PP IWO. Surat penugasan yang dimaksud adalah surat Nomor 013/SKep/PP-IWO/VII/2023 tanggal 1 Juli 2023.
“Soal apa alasannya, cukup disampaikan kepada pemberi tugas. Tapi intinya tidak akan maslahat bagi organisasi apabila saya menjadi ketua harian,” imbuh Ade.
Namun ia berharap, kedepan terwujud tata kelola organisasi yang baik dan transparan di IWO. Dengan begitu tidak akan ada persoalan gugat menggugat di peradilan umum atau Pengadilan Negeri di kemudian hari.
“Tata kelola organisasi yang benar dan transparan sangat penting, bukan hanya karena kita warga IWO saat ini sedang menantikan terselenggaranya Mubes lanjutan,” katanya.
Ditanya apa langkah yang akan ditempuh kedepan, Ade Mulyana menjawab saat ini dirinya dan beberapa anggota IWO tengah mempersiapkan sambil mempersiapkan untuk mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri.
“Semata-mata agar seluruhnya berjalan sesuai koridor,” tukasnya.
Untuk diketahui, polemik di internal IWO muncul bermula dari Musyawarah Bersama (Mubes) II di Tangerang, Banteng, awal Desember 2022. Pleno V pemilihan ketua umum diskors karena terjadi kericuhan di area Mubes, dan dinyatakan Mubes akan dilanjutkan setelah enam bulan paling lama 1 tahun.
Polemik berlanjut karena terjadi kekosongan pengurus pusat sebab pengurus pusat periode 2017-2022 sudah dinyatakan demisioner dan diketok palu pada Pleno IV Mubes.
Editor : Ty/*