BICARAINDONESIA-Jakarta : Baru-baru ini Microsoft, menjadi sorotan atas PHK besar-besaran selama tahun fiskal 2023, hingga ribuan karyawan. Dikutip dari Gizchina, Senin (31/7/2023), PHK ini telah memecahkan rekor Microsoft sebelumnya dan berdampak besar pada berbagai departemen dalam perusahaan.
Meski telah menjadi pemain utama dalam industri teknologi selama beberapa dekade, Microsoft menghadapi sejumlah masalah dan harus membuat keputusan strategis untuk memastikan keberhasilan jangka panjangnya. Salah satu keputusan tersebut adalah PHK 11 ribu staf selama tahun fiskal 2023.
PHK pertama terjadi pada Januari 2023. Perusahaan mengungkapkan rencana untuk memangkas 10 ribu pekerjaan yang kurang dari lima persen dari total stafnya.
Sementara PHK putran kedua pad Juli 2023. Kali ini, perusahaan memberhentikan 1.000 orang. Pemotongan tersebut terutama memengaruhi layanan pelanggan, dukungan, dan tim penjualan.
Selain itu, putaran PHK lainnya menargetkan sekitar 300 staf di layanan pelanggan dan tim pendukung. PHK ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Microsoft untuk mengoptimalkan operasinya dan menyelaraskan jumlah staf dengan tujuan strategisnya.
Pada puncaknya, tim penjualan dan layanan pelanggan Microsoft berjumlah ribuan. Ini memicu kekhawatiran luas di seluruh industri.
Menurut laporan, Microsoft telah sepenuhnya membatalkan posisi manajer solusi pelanggan. Sementara memindahkan beberapa staf yang terkena dampak, kebanyakan dari mereka telah diberhentikan