x

Napi Narkoba Kabur, Ombudsman Sebut Sistem Keamanan Lapas Panyabungan Lemah

2 minutes reading
Wednesday, 2 Aug 2023 20:17 0 427 admin

BICARAINDONESIA-Madina : Pasca kaburnya seorang narapidana kasus narkoba dari Lapas Kelas IIB Panyabungan, Kabupaten Mandailingnatal (Madina, Sumatera Utara, pada Senin (31/7/2023) lalu,  Ombudsman RI Perwakilan Sumut langsung melakukan inspeksi mendadak ke lokasi, Rabu (2/8/2023).

Dipimpin Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar yang didampingi anggotanya Jemsly Hutabarat, tim ini langsung melakukan pemeriksaan mulai dari pelayanan, dapur umum, sarana prasarana dan turut melakukan komunikasi langsung dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lapas tersebut.

Kalapas Kelas IIB  Panyabungan Mustafa Kamal Simamora juga turut menunjukkan lokasi kaburnya narapidana. Saat Kalapas memberi penjelasan terkait kaburnya tahanan, Jemsly Hutabarat sempat heran karena napi yang kabur ternyata menjebol plafon ruang tahanannya dan keluar dari atap ruang tahanan.

Anehnya, saat ditanyai CCTV, Kalapas justru terkesan berbelit-belit. Ia mengaku kamera pengintai itu sebelumnya berfungsi, namun saat kejadian karena hujan deras, ternyata mati. Parahnya Kalapas mengaku CCTV Lembaga Pemasyarakatan tanpa memori penyimpanan data.

Usai sidak, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut yang diwawancarai mengatakan, kunjungan Ombudsman RI Perwakilan Sumut ke Lapas Kelas IIB Panyabungan, Madina ini dalam rangkaian sidak dan koordinasi terkait opini penilaian publik.

Kata Abyadi, saat melihat kondisi pengamanan Lapas menilai kondisi pengamanan (security) Lembaga Pemasyarakatan ini sangat rawan, sehingga tidak tertutup pelaku mudah untuk kabur.

“Security LP ini sangat tidak memenuhi standar, CCTV yang ada pun ternyata tidak otomatis bergerak, bahkan tidak memiliki memori penyimpanan data, itu yang harus segera dilerbaharui,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Abyadi, Ombudsman RI menilai bahwa untuk pelayanan mulai dari dapur umum, kesehatan dan fasilitas keagamaan dianggap sudah baik.

“Kalau fasilitas pelayanan dapur umum, kesehatan, keagamaan cukup baik, hanya saja pengembangan yang kurang seperti pembinaan napi di bidang kerajinan tangan dan lainnya,” pungkasnya.

Penulis : Hanapi Lubis
Editor : Ty

 

LAINNYA
x