BICARAINDONESIA-Jakarta : Salah satu pabrik produsen garmen di Sukabumi, yaitu PT Manito World, menyetop kegiatan operasionalnya imbas dari krisis global. Tak hanya menutup pabrik, PT Manito World juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya.
Pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan gulung tikar alias tutup permanen.
Wakil Ketua I Sektor Industri Padat Karya DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, David FC Dharmadjaja mengatakan, dampak krisis ekonomi global masih terasa dan meluas. Khususnya industri padat karya yang melakukan ekspor ke negara Eropa dan Amerika Serikat.
“Iya memang ada perusahaan inisial MW di wilayah Cicurug baru tutup. Karyawannya sebelum Covid-19 itu ada sekitar 2.800 orang, itu full ekspor padat karya tapi sekarang sudah tutup perusahaannya (otomatis PHK). Bukan hanya itu, seperti industri sepatu saja sudah mengurangi karyawannya karena permintaan kurang akibat krisis ekonomi global,” ujar David kepada wartawan, Senin (9/10/2023).
Kabar mengenai dampak krisis global itu menurutnya harus disampaikan secara terbuka.
“Keberpihakan pemerintah terhadap industri padat karya masih belum maksimal, kalau tidak mau dibilang tidak ada,” kata dia.
Lebih lanjut, dampak terbesar dari krisis ekonomi global yang dirasakan perusahaan-perusahan industri padat karya yaitu menurunnya pesanan. Kondisi ini, membuat dunia industri di wilayah Kabupaten Sukabumi kesulitan untuk bertahan.
“Oleh karenanya, kalau ini tidak dicarikan solusi, lama kelamaan maka akan banyak perusahaan yang tutup. Sebab itu, kebijakan perihal pengupahan tahun 2024 dan seterusnya juga harus mampu menyelamatkan keberlangsungan sektor industri padat karya yang mampu banyak menyerap tenaga kerja,” ungkap dia.
Berdasarkan data sementara yang tercatat di DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, semenjak krisis ekonomi global hingga saat ini, sudah ada sekitar 24.000 karyawan yang telah dirumahkan di Kabupaten Sukabumi.
Puluhan ribu karyawan yang dirumahkan ini, merupakan data sementara dan pihaknya akan melakukan survei ke lapangan yang rencananya akan dilakukan pada Oktober 2023 ini.