BICARAINDONESIA-Jakarta : Akun WhatsApp milik Direktur Jenderal Sumber Daya dan Pengendalian Pos dan Informatika Kominfo, Ismail MT, terkena hack. Kejadian ini bermula dari adanya panggilan dari nomor tidak dikenal yang diangkat oleh Ismail.
Kronologi kejadian ini diceritakan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pos dan Informatika Kominfo, Wayan Toni Supriyanto di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Wayan menjelaskan bahwa awalnya, Ismail mendapat telepon dari nomor yang mengaku sebagai paman dari Ismail. Dari situ, data milik Ismail termasuk data pada WhatsApp terbuka.
“Ada orang yang mengaku sebagai omnya sehingga Pak Ismail ketika membuka telepon tersebut langsung terbuka data beliau,” ujar Wayan.
Hal itu membuat WhatsApp dari Ismail terblokir sementara. Saat WhatsApp Ismail sudah terbukti mengalami serangan hacker maka WhatsApp tersebut akan aktif kembali.
“Pak Ismail sih WhatsAppnya saja terblokir, tapi sudah aktif lagi selama 9 jam. Sementara WhatsAppnya belum bisa terima pesan atau mengirim pesan. Nanti diaktifkan lagi setelah dinyatakan kalau dia tertipu (dihack) lah,” ungkapnya.
Kendati demikian, belum ada konfirmasi bahwa ada data yang diambil oleh hacker dari kejadian tersebut.
“Sementara beliau menyampaikan belum ada data yang diambil,” katanya.
Wayan juga mengungkapkan bahwa Kominfo tidak memiliki kewenangan untuk mengaktifkan atau memblokir WhatsApp. Maka dari itu, dalam kejadian semacam ini pihak yang menjadi korban harus membuat laporan langsung kepada pihak WhatsApp.
“Bukan kewenangan Kominfo untuk mengaktifkan WhatsApp, jadi hubungi WhatsApp, call centernya,” ungkapnya.
Kominfo belum memiliki kebijakan untuk penanganan tindak kejahatan pada WhatsApp bersama pihak WhatsApp. Maka dari itu, antisipasi kejahatan melalui WhatsApp masih harus dimulai dengan literasi digital masyarakat.
“Antisipasi kami masih bisa pada literasi digital, preventif lah, belum ada sih kebijakannya sampai saat ini,” jelas Wayan.