BICARAINDONESIA-Jakarta : Wargnet dibuat heboh dengan dokter Qory Ulfiyah Ramayanti yang dilaporkan hilang pada Senin (13/11/2023) di laman X, yang dulunya dikenal Twitter. Wanita 37 tahun itu meninggalkan rumah pasca cekcok dengan suami. Informasi itu mulanya diunggah oleh suami Qory dalam akun X @Qory20.
“Twitter X please do your magic. Saya suami dari dr Qory. Istri saya pergi meninggalkan rumah pada 13-11-2023 sekitar jam 9.30 pagi. Penyebabnya setelah bertengkar dengan saya pagi itu,” demikian isi pernyataan di Twitter @Qory20 yang diunggah Rabu, (15/11/2023).
“Info lain: Istri saya nggak punya kerabat atau teman dekat, tapi semua teman kerja di klinik/RS sudah dihubungi,” sambung sang suami.
Cuitan yang dibagikan sang suami itu dilengkapi dengan gambaran fisik dokter Qory sebelum meninggalkan rumah.
“Kehilangan istri dan ibu dari tiga anak. Ciri-ciri: hamil 6 bulan, tinggi 153 cm, berat 55 kg, sawo matang (warna kulit), rambut sebahu, cantik, cantik banget, terlihat lebih muda dari umurnya 37 tahun, suaranya lembut,” kicaunya.
Belakangan terungkap, ternyata Qory melarikan diri ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TPA) lantaran mengaku mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Menurut keterangan polisi, suami dokter Qory sempat menendang dan menginjaknya berkali-kali.
“Korban ditendang berkali-kali hingga terjatuh dan kemudian menginjak berkali-kali di bagian leher belakang,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).
Mirisnya, suami dokter Qory melakukan KDRT saat dirinya sedang hamil enam bulan. Hasil visum menunjukkan ada sejumlah luka di beberapa bagian tubuh dr Qory.
“Hasil visum et repertum terdapat memar pada bibir atas sebelah kiri, lengan atas kanan, lengan atas kiri, paha kanan, dan pinggul sebelah kanan,” ungkap dia.
Dikutip dari detikNews, polisi menyebut ancaman suami dokter Qory salah satunya menaruh pisau di punggung istri.
“Untuk mengancam dan sempat ditaruh di punggung belakang korban sehingga korban merasa ketakutan,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan.
“Dan itulah yang menyebabkan korban meninggalkan rumah mencari perlindungan ke Dinas P2TP2A,” jelasnya.