BICARAINDONESIA-Jakarta : Zoom dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan demi efisiensi. Menurut laporan CNBC, PHK di Zoom kali ini berdampak pada sekitar 150 karyawan. Jumlah itu setara dengan total 2% dari seluruh tenaga kerja Zoom.
“Kami secara rutin mengevaluasi tim kami untuk memastikan keselarasan dengan strategi kami,” ujar juru bicara Zoom dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (3/2/2024).
“Sebagai bagian dari upaya ini, kami mengatur ulang posisi untuk menambah kemampuan dan akan terus merekrut karyawan di bidang-bidang penting di masa depan,” tambah dia.
PHK ini, kata Zoom, tidak mencakup seluruh perusahaan. Perusahaan penyedia layanan video conference ini akan terus merekrut karyawan untuk divisi kecerdasan buatan (AI), sales, produk, dan operasional sepanjang tahun 2024.
Popularitas Zoom meroket di era pandemi Covid-19, di mana banyak orang yang beralih ke aplikasi ini untuk bekerja, belajar, atau sekedar berkomunikasi dengan keluarga dan teman.
Tapi setelah pandemi berakhir dan banyak pekerja kembali ke kantor, Zoom mulai ditinggalkan dan nilai sahamnya ikut goyah. Tahun ini nilai saham Zoom turun 10%, dan sudah turun hampir 90% dari puncaknya pada Oktober 2020.
Pada Februari 2023, Zoom sudah mem-PHK sekitar 1.300 karyawan atau sekitar 15% dari total pekerjanya. Saat itu CEO Zoom Eric Yuan mengatakan perusahaan bersiap menghadapi kondisi ekonomi global yang tidak pasti.
Zoom menambah daftar panjang perusahaan teknologi yang melakukan PHK pada awal tahun 2024. Menurut data layoffs.fyi, sudah ada lebih dari 100 perusahaan teknologi yang memangkas sekitar 30.000 karyawan di awal tahun ini.
Beberapa hari yang lalu, Microsoft memangkas sekitar 1.900 karyawan di divisi gaming. Google juga merumahkan ratusan karyawan di berbagai divisi. Belum lama ini Amazon juga mem-PHK karyawan di divisi Prime Video, MGM Studios, Twitch, dan Audible.